Eks Pejabat Pentagon Sebut Tujuan Utama PM Israel Benjamin Netanyahu adalah Perang Lawan Iran

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu ingin Amerika Serikat (AS) terlibat langsung dalam konflik dengan Hamas.

Editor: Ahmad Haris
Jim WATSON/AFP
Presiden AS Joe Biden berjabat tangan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat mereka bertemu di sela-sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-78 di New York City pada 20 September 2023. 

TRIBUNBANTEN.COM - Benjamin Netanyahu, sang Perdana Menteri Israel ingin Amerika Serikat (AS) terlibat langsung dalam konflik dengan Hamas.

Hal itu lantaran tujuan utama Netanyahu dari konflik Israel dan Hamas, adalah memperluas perang ke Lebanon dan Iran.

Melansir Tribunnews.com, analisis itu dilontarkan mantan analis kebijakan keamanan senior di Departemen Pertahanan AS, Michael Maloof, kepada RT pada Rabu (12/10/2023).

Baca juga: Amerika Serikat Capek Bantu Ukraina, Kini Israel Butuh Bantuan, Uang AS Hampir Habis!

Pada Senin, AS telah mengerahkan kapal induk USS Gerald R. Ford dan lima kapal perusak berpeluru kendali ke Mediterania Timur.

Menurut Maloof, hal ini “memenuhi impian terliar Netanyahu.”

“Dia ingin AS terlibat dalam konflik ini,” kata mantan pejabat Pentagon itu kepada RT.

Menurut Maloof, Netanyahu ingin membuka perang dengan Lebanon, dengan menyerang Hizbullah untuk mencapai tujuan utamanya yaitu mengebom fasilitas nuklir Iran.

"Agar hal itu terjadi, dia harus mendapatkan momen Teluk Tonkin, jika Anda mau,” kata dia.

Hal yang dimaksud momen Teluk Tonkin oleh Maloof merujuk pada Perang Vietnam pada tahun 1960-an di mana pasukan AS terjun langsung ke hutan-hutan Vietnam -yang secara de facto- berakhir dengan kekalahan besar.

Maloof mengenang bagaimana Presiden AS saat itu, Lyndon Johnson pada dasarnya memulai Perang Vietnam dengan mengirimkan kapal ke Teluk Tonkin pada tahun 1964.

Dugaan serangan Vietnam Utara terhadap dua kapal perusak AS kemudian digunakan sebagai dalih untuk terlibat langsung.

AS juga berjanji membantu Israel dengan pengiriman senjata dan amunisi.

Pentagon bersikeras pihaknya memiliki cukup senjata dan terus memasok ke Ukraina.

Namun Maloof skeptis terhadap pernyataan itu.

Dia juga mengatakan, “tidak mengherankan” bahwa beberapa senjata yang dikirim Washington ke Kiev berakhir di tangan Hamas.

Baca juga: Dampak Serangan Israel Terhadap Palestina: 1.055 Warga Tewas, 5.184 Luka-luka

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved