Dirut PLN Darmawan Berikan Penjelasan di Hadapan Presiden Joko Widodo, Apa yang Disampaikan?

sebagai negara kepulauan, Indonesia menyimpan beragam sumber energi baru terbarukan.

BPMI Setpres
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (ketiga dari kanan), Menteri Sekretaris Negara Pratikno (paling kiri), Menteri Energi Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif (kedua dari kiri), Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi KESDM Yudo Dwinanda Priaadi (paling kanan) dan President of International Hydropower Association Malcolm Turnbull (ketiga dari kiri) ketika mendengarkan paparan dari Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (kedua dari kanan) pada rangkaian World Hydropower Congress 2023 di Nusa Dua, Bali pada Selasa (31/10/2023). 

TRIBUNBANTEN.COM - Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, memaparkan strategi perseroan dalam mengembangkan PLTA Hydropower di Tanah Air kepada Presiden Joko Widodo, Selasa (31/10/2023).

Pemaparan itu dilakukan saat Presiden mengunjungi booth PLN dalam rangkaian World Hydropower Congress (WHC) 2023 di Nusa Dua, Bali.

Darmawan mengatakan, sebagai negara kepulauan, Indonesia menyimpan beragam sumber energi baru terbarukan.

Baca juga: Cara dan Syarat Promo Tambah Daya Listrik PLN untuk Seluruh Golongan, Cukup Bayar Rp 271.023

"Khusus energi air, sebagai satu di antara sumber energi terbesar, air memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan hingga mencapai 95 GW. Namun, baru dimanfaatkan hanya sebesar 5,8 GW," ucapnya.

Menurut Darmawan, hal itu disebabkan tantangan berupa ketidakcocokan antara sumber energi baru terbarukan berskala besar.

"Seperti air yang berada di daerah terpencil dan jauh dari episentrum kebutuhan listrik yang berada di wilayah lain," katanya.

PLN di bawah arahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyiapkan strategi Accelerated Renewable Energy Development (ARED).

Strategi itu mampu meningkatkan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan hingga 75 persen pada 2040.

Dengan ARED, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik di Indonesia mampu meningkatkan pemanfaatan air menjadi 25,3 GW pada 2040.

"Meningkat sebesar 185 persen dibandingkan Business as Usual (BaU)," ucap Darmawan.

Selaras dengan hal tersebut, Presiden Joko Widodo, dalam sambutannya mengatakan pemanasan global adalah ancaman nyata bagi seluruh dunia.

Baca juga: Kampung Tanjung Kait Jadi Mandiri Berkat Nelayan Terang, PLN UID Banten Juara II TJSL CID Awards

Dalam hal ini, pemerintah Indonesia berkomitmen penuh mempercepat transisi energi, melalui penambahan energi baru dan terbarukan (EBT) dalam skala besar.

Total potensi EBT di tanah air diperkirakan mencapai 3.600 Gigawatt (GW), baik dari matahari, angin, panas bumi, ombak, bio energi, dan hydropower.

Khusus untuk hydro, Indonesia memiliki lebih dari 4.400 sungai potensial, di mana 128 di antaranya adalah sungai besar.

Presiden mencontohkan Sungai Mamberamo yang memiliki potensi 24 ribu Megawatt (MW) di Papua.

Baca juga: Hari Listrik Nasional 78, Presiden Ucapkan Selamat ke PLN: Terus Bertransformasi & Terangi Indonesia

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved