Kasus Cacar Monyet di Banten

Bantah Kemenkes, Kadinkes Ati Pramudji Sebut Kasus Cacar Monyet di Banten Hanya Suspek: Suka Heboh!

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti memberikan penjelasan soal kasus cacar monyet di Banten.

|
Penulis: Engkos Kosasih | Editor: Glery Lazuardi
TribunBanten.com/Ahmad Tajudin
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti memberikan penjelasan soal kasus cacar monyet di Banten. Menurut dia, belum ada temuan kasus cacar monyet di Banten. Adapun dua orang diduga terpapar cacar monyet di Tangerang Selatan kata dia, hanya suspek. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Engkos Kosasih

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti memberikan penjelasan soal kasus cacar monyet di Banten.

Menurut dia, belum ada temuan kasus cacar monyet di Banten. Adapun dua orang diduga terpapar cacar monyet di Tangerang Selatan kata dia, hanya suspek.

"Itu kan belum (positif,-red) kan kalau saya bilang sudah ada, harus diuji lab dulu. Ini suka heboh saja, suspek ya nulisnya bukan positif," kata Ati, Kamis (2/11/2023).

Baca juga: BMKG: 11 Daerah di Banten akan Diguyur Hujan Kamis 2 November 2023, Ini Daftarnya

Sebelumnya, dua orang diduga terpapar cacar monyet di Tangerang Selatan.

Ini berdasarkan hasil pemeriksaan spesimen yang dikeluarkan oleh Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan pada Senin, 30 Oktober 2023.

Menurut Ati, di Provinsi Banten khususnya Tangerang Raya hanya ditemukan 7 orang yang suspek cacar monyet.

Ketujuh orang tersebut, kata Ati, terus dilakukan pemantauan oleh petugas Puskesmas dan rumah sakit.

"Tim surveilans kita terus memantau, yang terpenting adalah gejala mereka, yang jadi keluhan mereka kita obati," ungkapnya.

Meski belum menemukan kasus cacar monyet, Ati menegaskan telah menurunkan tim surveilans untuk terus melakukan pemantauan.

Bahkan pihaknya juga sudah melakukan early warning sistem (EWS) meki belum siaga 1.

"Tapi kita lakukan siaga tiga, artinya bahwa surveilans aktif mencegah baik setiap faskes tingkat pertama maupun di seluruh rumah sakit yang ada Provinsi Banten," kata dia.

Empat Warga Banten Positif Cacar Monyet

Sebanyak empat warga Banten positif cacar monyet.

Ini berdasarkan update data dari Kementerian Kesehatan.

Kementerian Kesehatan memperbaharui kasus aktif cacar monyet atau monkeypox di Indonesia per Selasa (31/10/2023).

Per Selasa ini, terdapat 27 kasus cacar monyet.

Dengan rincian

22 kasus cacar monyet di DKI Jakarta

4 kasus cacar monyet di Banten

1 kasus cacar monyet di Bandung

Hal itu diungkap Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu.

"Tambah 3 kasus baru semua DKI menjadi 27 kasus," ujarnya.

Baca juga: Nama-nama Daerah di Banten yang Warganya Sudah Terpapar Cacar Monyet

Hingga kini, masih ada 21 kasus suspek dari kegiatan tracing yang masih menunggu hasil konfirmasi dari laboratorium.

"Kegiatan tracing semakin bagus saat ini ada 21 kasus suspek menunggu hasil kondirmasi lab," tambahnya.

Dua Kasus Cacar Monyet di Tangsel

Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan mengumumkan dua warga Tangerang Selatan terinfeksi cacar monyet atau Monkeypox.

Ini berdasarkan hasil pemeriksaan spesimen yang dikeluarkan oleh Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kementerian Kesehatan pada Senin, 30 Oktober 2023.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, Allin Hendalin Mahdaniar, mengatakan

Pasien pertama adalah seorang pria berusia 24 tahun yang baru 10 bulan tinggal di Tangerang Selatan, meskipun memiliki KTP di luar Tangerang Selatan.

Sementara itu, pasien kedua adalah seorang pria berusia 31 tahun, warga dengan KTP Tangerang Selatan.

Baca juga: BREAKING NEWS 4 Warga Banten Positif Cacar Monyet

Kedua pasien mengalami gejala demam serta lesi pada tangan, wajah, dan badan mereka.

Mereka tidak memiliki penyakit penyerta (komorbid).

Saat ini, kondisi kesehatan mereka sedang ditangani dan mereka telah diisolasi.

Kontak erat dengan pasien-pasien tersebut sedang dipantau oleh puskesmas setempat.

Dinas Kesehatan Tangerang Selatan mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta mematuhi protokol kesehatan dalam menghadapi ancaman monkeypox.

Sebelumnya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu, telah mengungkapkan bahwa kasus monkeypox telah ditemukan di luar DKI Jakarta, termasuk di Tangerang, Banten.

Namun, jumlah kasus konfirmasi dan kasus aktif masih dalam penyelidikan lebih lanjut.

Maxi juga menyatakan bahwa Kemenkes sedang melakukan berbagai tindakan, termasuk surveilans, untuk mendeteksi kasus aktif yang mungkin menyebar di dalam negeri.

Keterbukaan dari pihak yang paling berisiko diharapkan akan memudahkan pelaksanaan surveilans.

Gejala Cacar Monyet

Gejalanya hampir serupa dengan penyakit cacar air, akan tetapi gejala yang dirasakan lebih ringan dibandingkan dengan penyakit cacar.

Gejala cacar monyet akan muncul setelah 5 hingga 21 hari setelah paparan virus.

Ada beberapa gejala awal yang perlu diwaspadai, antara lain:

Demam, ini adalah gejala umum yang muncul di awal penyakit.

Sakit kepala.

Nyeri otot.

Nyeri punggung.

Kelelahan.

Menggigil.

Pembengkakan kelenjar getah bening.

Biasanya, 1 hingga 3 hari setelah mengalami gejala awal, pengidap cacar monyet akan mengalami ruam. Ruam tersebut bisa muncul di beberapa bagian tubuh, seperti wajah, tangan, kaki, mulut, area genital, hingga pada area mata.

Selanjutnya ruam akan berkembang menjadi lesi dengan beberapa tahapan berikut ini:

Makula. Lesi akan berubah warna, tetapi masih berbentuk datar.
Papula.

Lesi akan sedikit terangkat.
Vesikel.

Lesi akan semakin berkembang dan membentuk benjolan dengan cairan bening di dalamnya.
Pustula.

Cairan di dalam lesi akan berubah menjadi warna kekuningan.
Setelah tahap pustula lesi akan menjadi kering dan mengelupas.

Gejala akan dialami selama 2 hingga 4 minggu.

Biasanya, kondisi ini dapat membaik dan menghilang dengan sendirinya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved