Waspada! Memasuki Musim Penghujan, Ribuan Desa di Banten Berpotensi Banjir dan Longsor

Musim kemarau di Indonesia, khususnya di wilayah Banten, perlahan mulai berakhir, dan berganti ke musim hujan. Masyarakat harus waspada bencana alam.

Editor: Ahmad Haris
Dok. Polsek Sobang
Ilustrasi. Peristiwa longsir melanda jalan poros desa di Kampung Sukarasa, Desa Sukaresmi, Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak pada Jumat (30/12/2022). Musim kemarau wilayah Banten, perlahan mulai berakhir, dan berganti ke musim hujan. Masyarakat harus waspada bencana alam selain kekeringan. 

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Musim kemarau di Indonesia, khususnya di wilayah Banten, perlahan mulai berakhir.

Kini sebagian wilayah di Indonesia, termasuk Banten, telah memasuki musim hujan. 

Bencana kekeringan mulai reda.

Tetapi sepertinya sudah mulai beralih ke bencana angin, banjir, hingga longsor.

Baca juga: 100 Rumah di Serang Banten Rusak Dihantam Angin Kencang, Masyarakat Harus Waspada saat Musim Hujan

Belum lama ini, ratusan rumah rusak akibat dihantam angin kencang di Desa Nanggung, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Banten.

Angin kencang yang melanda empat kampung di Desa Nanggung tersebut terjadi pada Sabtu, 4 November 2023, sekira pukul 17:00 WIB.

BPBD Banten Catat Ribuan Desa/Kelurahan Berpotensi Banjir dan Longsor

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten mencatat ribuan desa/kelurahan berpotensi banjir dan longsor.

Kepala Pelaksana BPBD Banten, Nana Suryana, mengatakan alih fungsi lahan dan penambangan liar menyebabkan bencana alam.

"Desa dan kelurahan rawan banjir ada 1079 dan longsor ada 402," kata dia, ditemui di KP3B, Kota Serang, Selasa (7/11/2023).

Di faktor alih fungsi lahan, ada beberapa daerah resapan air yang menjadi perumahan.

"Alih fungsi lahan dari perkebunan jadi pemukiman, sementara sistem drainasenya belum tertata baik," katanya.

Di faktor penambangan liar, lanjut Nana, paling parah di Kabupaten Lebak.

Bahkan, pada tahun 2020 terjadi banjir bandang dan longsor di daerah tersebut.

"Karena penambangan liar yang akan berpengaruh terhadap keseimbangan hutan dan lahan," ujarnya.

Sumber: Tribun Banten
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved