Pemprov Jateng dan BNN Bangun Sinergi untuk Perangi Narkoba
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan perhatian khusus soal pemberantasan narkoba di wiliayahnya.
TRIBUNBANTEN.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan perhatian khusus soal pemberantasan narkoba di wiliayahnya.
Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana mengetakan, saat ini pemerintah terus membangun sinergitas serta berkolaborasi dengan semua pihak untuk pemberantasan narkoba.
“Perlu adanya peningkatan kolaborasi dan sinergitas dalam pemberantasan narkoba,” kata Nan saat menerima audiensi Kepala Badan Nakotika Nasional (BNN) Provinsi Jateng di kantornya, Selasa, (8/11/2023).
Baca juga: Kerja Sama Jateng dan Korsel: Penerima Beasiswa Bisa Sekolah di Korea Sambil Bekerja di Perusahaan
Nana menyebutkan, saat ini Jawa Tengah masuk peringkat ke-6 daerah yang rawan narkoba di Indonesia.
Untuk mencegah dan pemberantasan narkoba diperlukan kerjasama antarpihak termasuk BNN.
Sebab, kata Nana, pemberantasan narkoba tidak bisa dilakukan secara sendiri-sendiri. Termasuk BNN dan kepolisian serta intansi lainnya.
“Jadi kami akan terus melakukan langkah-langkah, upaya-upaya, dalam rangka pencegahan dan pemberantasan narkoba,” tandas Nana.
Upaya pencegahan penggunaan narkoba akan lebih diutamakan. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam rangka pencegahan adalah menggencarkan sosialisasi, dan menyelenggarakan deklarasi anti narkoba.
Di BNN Pusat pun, menyelenggarakan program Desa Bersih Narkoba (Desa Bersinar). Di Jawa Tengah, sudah ada ratusan Desa Bersinar yang dibentuk di sejumlah kabupaten/ kota.
Sementara itu, Kepala BNNP Jateng, Brigjen Pol Dr Agus Rohmat mengatakan, berdasarkan koordinasinya dengan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jateng, dari berbagai jenis kejahatan di lembaga pemasyarakatan, yang mendominasi adalah kejahatan narkoba. Data tahun 2021, dari 13.331 kejahatan, kasus narkotika ada sebanyak 5.866 atau 44 persen.
"Pada 2023 ini juga demikian. Yang perempuan juga sangat memprihatinkan. Dari jumlah pelaku 602 orang, 475 orang terdiri dari napi perempuan,” kata Agus.
Agus mengatakan, data itu berpotensi terus meningkat. Oleh karena itu, dia mendorong kepada semua instansi baik TNI, Polri, maupun pemerintah kabupaten/kota untuk turut memperkuat pencegahan.
“Pemberantasan kita juga diperkuat, tetapi yang lebih penting juga adalah upaya rehabilitasi,” kata dia.
Dalam pemberantasan narkotika, BNN Provinsi Jateng melakukan pencegahan dan pemberantasan. Strategi yang dilakukan diantaranya penegakkan hukum keras, yakni dengan menangkap dan memiskinkan para bandar maupun pengedar narkotika. Sedangkan untuk pemakai maupun pengguna, akan direhabilitasi.
Selain itu, juga dilakukan upaya penegakkan hukum lunak. Caranya dengan sosialisasi pencegahan maupun rehabilitasi.
Program yang dicanangkan di antaranya kabupaten/kota tanggap ancaman narkoba. Selain itu, dilakukan pemeringkatan kerawanan narkoba di masing-masing kabupaten/kota.
“Jadi per desa itu, ada daerah yang hijau, orange, kuning, dan merah. Kategori ini sudah ada indikatornya. Kita harapkan yang merah turun ke kuning, kuning ke orange, orange ke hijau,” pungkasnya.
| Beby Prisillia Dinyatakan Negatif Narkoba, Terungkap Kondisi Onad yang Masih Jalani Pemeriksaan |
|
|---|
| Diamankan Bareng Onad, Beby Prisillia Tulis Pesan untuk Sang Suami: Doaku Selalu Menyertaimu |
|
|---|
| Respons Coki Pardede saat Onadio Leonardo Ditangkap karena Narkoba: Gue Nggak Akan Pura-pura Ngerti |
|
|---|
| Bukan Pelaku! Polisi Sebut Onad dan Beby Prisillia Korban Penyalahgunaan Narkoba |
|
|---|
| Alur Penangkapan Onadio dan Beby Prisillia, Ternyata Berawal dari Pelaku Ini |
|
|---|
