Kabar Gaza Palestina

Tak Ada Air Bersih dan Penampungan Penuh Sesak, Para Pengungsi di Gaza Mulai Terjangkit Penyakit!

Para pengungsi di Gaza yang tinggal di penampungan penuh sesak, mulai terjangkit penyakit.

Editor: Ahmad Haris
via Tribunnews
Pengungsi Palestina tiba di zona yang lebih aman di selatan Kota Gaza pada 12 November 2023, setelah meninggalkan rumah mereka di Jalur Gaza utara di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. 

TRIBUNBANTEN.COM - Nasib memilukan terus menghampiri para pengungsi di Gaza, Palestina.

Mereka tinggal di penampungan yang penuh sesak, dan mulai terjangkit penyakit.

Melansir Tribunnews.com, mereka hampir mustahil mendapatkan makanan bahkan akses terhadap air bersih, akibat pengeboman massal Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Baca juga: PILU! Gaza Semakin Mengerikan: Mayat Berserakan, Bayi di Inkubator Meninggal, Israel Makin Menggila

Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Richard Peeperkorn mengaku prihatin dengan penyebaran penyakit di antara para pengungsi.

Apalagi, musim dingin sebentar lagi tiba.

"Tercatat lebih dari 70.000 infeksi saluran pernapasan akut dan setidaknya 44.000 kasus diare," kata Peeperkorn

Kekhawatiran dan ancaman makin bertambah setelah Selasa (14/11/2023), hujan deras mengguyur Gaza.

Ketika sistem pembuangan limbah dan air di Gaza tidak bekerja secara maksimal, hujan yang datang membuat cemas karena bisa saja terjadi banjir.

"Kita sudah mengalami wabah penyakit diare," ungkap Juru Bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa, Margaret Harris, dilansir Arab News.

"Kami mengalami banyak kerusakan infrastruktur. Kami kekurangan air bersih."

"Ini adalah alasan lain mengapa kami memohon agar gencatan senjata dilakukan sekarang," katanya.

"Hujan hanya akan menambah penderitaan," imbuh dia.

Pasukan Israel geledah ambulans

Dalam perkembangan lain mengenai situasi di Gaza, IDF dilaporkan menghalangi sebuah ambulans di Rumah Sakit Ibnu Sina, Jenin, Tepi Barat yang diduduki, Masyakarat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan.

Masyakarat Bulan Sabit Merah Palestina menilai tindakan tersebut telah menghambat kru untuk melakukan upaya penyelamatan terhadap korban cedera dan pasien darurat di Jenin.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved