Punya Potensi Ekonomi Tinggi, 59 Ribu Hektar Lahan Kehutanan di Banten Kritis

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Engkos Kosasih

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Provinsi Banten memiliki potensi Nilai Ekonomi Karbon (NEK) yang cukup tinggi.

Sebab provinsi ini memiliki sumber daya alam kehutanan yang cukup luas sebanyak 240 ribu hektar.

Namun Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Banten, mengungkap ada puluhan ribu hektar lahan kehutanan di Provinsi Banten mengalami kritis.

Lahan kritis tersebut tersebar di 6 kabupaten kota, seperti Kabupaten Pandeglang, Lebak, Serang, Kota Serang dan Kota Tangerang.

Baca juga: Buruh Cilegon Tuntut Kenaikan Upah Sebesar 20 Persen

"Ada 59 ribu hektar yang perlu reboisasi karena sangat kritis," kata Kepala DLHK Banten, Wawan Gunawan di Pendopo Gubernur Banten, Selasa (21/11/2023).

Diketahui, pemerintah tengah berupaya untuk memaksimalkan potensi perdagangan karbon.

Sebab menurut Carbon Trade Association (IDCTA) potensi ekonomi karbon di Indonesia dapat mencapai Rp8.488 triliun.

Ia menyebut, jika pemerintah pusat memiliki program pengembangan ekonomi karbon di Provinsi Banten perlu mensupport reboisasi di lahan kritis tersebut.

"Masyarakat kan butuh bibit, kalau kita ingin jual karbon kan harus disupport penanamanya, ini perlu dukungan dari pemerintah pusat juga," ujarnya.

Menurut Wawan, untuk melakukan reboisasi tersebut membutuhkan biaya yang cukup besar.

Sebab lanjut Wawan, dalam satu hektar lahan membutuhkan sekira 600 batang pohon.

"Jika satu batang pohon Rp20 ribu, dikali 600 batang udah berapa tuh tinggal dikalikan saja," katanya.

Baca juga: 4 Daerah di Banten Berpotensi Cuaca Ekstrem Selasa 21 November 2023, Simak Daftar Wilayahnya

Sedangkan lanjut Wawan, DLHK Banten sudah berupaya melalukan reboisasi di lahan milik Pemerintah Provinsi Banten.

Seperti di taman hutan rakyat (Tahura) Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang.

"Yang dari program kita minimal 2.500 hektar untuk program reboisasinya, sekarang sedang berjalan," ujar Wawan.