Konflik Israel Palestina
MER-C Indonesia Minta Israel Dibawa ke Pengadilan Internasional, Buntut RS Indonesia di Gaza Hancur
Buntut Rumah Sakit Indonesia di GAZA dihancurkan Israel, Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), minta Israel dibawa ke Pengadilan Internasional
TRIBUNBANTEN.COM - Buntut Rumah Sakit Indonesia di Gaza dihancurkan oleh Israel, Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia, minta Israel dibawa ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).
Diketahui, Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina, diresmikan Wakil Presiden Indonesia saat itu Jusuf Kalla pada tahun 2016.
Rumah Sakit Indonesia tersebut didanai melalui sumbangan dari warga negara Indonesia dan organisasi kemanusiaan.
Sarbini Abdul Murad, Ketua MER-C Indonesia, menyebut bahwa serangan terhadap Rumah Sakit tersebut merupakan pelanggaran hukum internasional.

Baca juga: Massa Aksi Solidaritas di Cilegon Ingatkan Bahwa Palestina Negara Pertama Akui Kemerdekaan Indonesia
Baca juga: Uang Donasi untuk Palestina dari Aksi Solidaritas di Kota Cilegon Capai Ratusan Juta
Menurutnya, Indonesia harus berbuat lebih banyak untuk meminta pertanggungjawaban Israel mengingat hubungan negara dengan rumah sakit tersebut.
Sebagaimana Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel dan rumah sakit tersebut bukan milik Indonesia sejak disumbangkan kepada masyarakat Gaza.
"Rumah Sakit Indonesia dibangun atas sumbangan warga negara Indonesia dan mengibarkan bendera Indonesia sebagai simbol persahabatan kita," kata Sarbini dilansir dari Al Jazeera, Senin (27/11/2023).
MER-C juga mendorong Pemerintah Indonesia menyeret Israel ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).
"Hal maksimal yang bisa kami lakukan di MER-C adalah mewakili rakyat Indonesia dan mendorong pemerintah Indonesia dan Kementerian Luar Negeri untuk membawa kasus ini ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)," kata Sabini.
"Setiap orang perlu melobi ICC, khususnya lima besar [the five permanent member of the UN Security Council: China, France, Russia, the United Kingdom and the United States], dan menyerukan gencatan senjata permanen," tambahnya.
Ketua Presidium MER-C itu mengatakan, belum ada rencana untuk mengevakuasi ketiga relawan Indonesia tersebut secara permanen dari Gaza.
Hal ini karena masih ada pekerjaan penting yang harus mereka lakukan dalam hal memberikan bantuan kemanusiaan kepada korban luka dan pengungsi di Khan Younis.
Untuk saat ini, Haq dan rekan-rekannya sedang mempertimbangkan situasi mereka sambil mencari cara terbaik untuk membantu masyarakat Gaza.
Baca juga: Terkena Serangan Drone Bunuh Diri, Kapal Israel Dilaporkan Terbakar di Laut Arab
Cerita Relawan MER-C di RS Indonesia Gaza
Relawan MER-C Indonesia mengungkapkan, lebih memilih tinggal bersama pasien ketimbang mengungsi.
Hal itu diceritakan salah seorang relawan MER-C, Fikri Rofiul Haq saat di RS Indonesia Gaza bersama temannya Reza Aldilla Kurniawan dan Farid Zazabil Al Ayubi.
Dia bercerita, ketika tank dan pasukan Israel mengepung Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza utara pekan lalu, pekerja medis sukarelawan hanya dihadapkan dua pilihan.
Pilihan tersebut yakni mengungsi ke tempat yang aman atau tinggal bersama pasiennya.
Namun dia bersama dua temannya yang lain dari Indonesia memilih untuk tetap tinggal sampai militer Israel memaksa mereka pergi.
"Kami dievakuasi melalui jalur yang digunakan Palang Merah Internasional dengan izin tentara Israel," kata Haq dilansir dari Al Jazeera, Senin.
"Ada tiga kali evakuasi pada hari Senin, Selasa dan Rabu, dan kami dievakuasi terakhir karena kami memprioritaskan korban luka yang berada di RS Indonesia," tambahnya.
Relawan MER-C Indonesia itu mengatakan, pasukan Israel juga dengan sengaja menghancurkan satu-satunya generator yang berfungsi di rumah sakit yang didanai Indonesia dengan membakarnya.
Peristiwa itu juga merenggut nyawa 12 orang dengan penembakan tanpa pandang bulu di lantai pertama, kedua dan ketiga gedung RS Indonesia di Gaza.
"Sebelum kami dievakuasi, serangan semakin parah, jam demi jam," kata Haq yang tidak dapat berkomunikasi selama beberapa minggu hingga dievakuasi ke Khan Younis.
Dia mengatakan, mereka kini mendapat makanan yang cukup setelah bertahan selama berhari-hari kekurangan makanan dan air di RS Indonesia yang terkepung.
"Alhamdulillah, kami punya cukup makanan di sini sekarang dan ada orang yang menjual perbekalan di sekitar Rumah Sakit Eropa di Khan Younis," kata Haq.
"Kami makan kentang goreng, terong goreng, dan paprika goreng. Kadang-kadang kami bisa mendapatkan nasi dengan sedikit daging, dan kadang-kadang kami makan makanan lokal seperti roti dan hummus," tambahnya.
Dia juga melihat langsung bagaimana kekejihan zionis Israel yang menembaki RS Indonesia di Gaza dengan brutal.
"Saya melihatnya dengan mata kepala sendiri. Ada tiga tank besar sekitar 50 meter [54 yard] dari gedung Rumah Sakit Indonesia dan mereka menembaki rumah sakit secara berkala, yang menimbulkan kerusakan besar," ungkap Haq.
"Sekarang RS Indonesia sudah diambil alih sepenuhnya oleh tentara Israel," tambahnya.
Tentara Israel yang awalnya memberi waktu hanya beberapa jam untuk staf medis dan pasien meninggalkan rumah sakit, menghancurkan salah satu fasilitas medis terbesar di Gaza menjelang gencatan senjata empat hari dengan Hamas, yang dimulai pada Jumat lalu.
Sementara Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan pada Jumat lalu, tembakan Israel pada jam-jam terakhir sebelum jeda menewaskan seorang wanita dan melukai tiga orang lainnya.
Osama Bin Javaid dari Al Jazeera, yang memperoleh akses ke fasilitas tersebut melaporkan bahwa ada “bau kematian” di luar rumah sakit.
Mayat-mayat yang hangus dan membusuk, termasuk anak-anak, menumpuk di sudut-sudut gedung.
(Serambinews.com/Sara Masroni)
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Hancurkan RS Indonesia di Gaza, MER-C Dorong Pemerintah Seret Israel ke Pengadilan Internasional
Buntut Genosida di Gaza, Uni Eropa Siap Jatuhkan Sanksi ke Israel dan Kerek Tarif Dagang |
![]() |
---|
Sidang PBB: 142 Negara Dukung Deklarasi Solusi 2 Negara Israel Palestina, AS Menolak |
![]() |
---|
Kala Ratusan Prajurit Cadangan Israel Kena Mental dan Ogah Ikut Serbu Gaza: Lelah dan Kecewa! |
![]() |
---|
62.004 Orang Tewas di Gaza Akibat Genosida Israel, Trump Sebut Netanyahu Pahlawan Perang |
![]() |
---|
Demo Terbesar Sejak Perang Pecah, Warga Israel Menyemut di Tel Aviv, Polisi Zionis Tangkapi Pendemo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.