KUNCI JAWABAN PAI Kelas 10 Halaman 27-28: Manfaat Fastabiqul Khairat dalam Kehidupan Sehari-hari

2. Setiap ajaran Al-Qur’an pasti memiliki hikmah dan manfaat, termasuk ajaran fastabiqul khairat. Sifat mulia ini akan mendatangkan banyak manfaat, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Sebutkan dan jelaskan manfaat fastabiqul khairat dalam kehidupan sehari-hari!

Jawaban:

Terdapat sejumlah manfaat fastabiqul khairat, di antaranya:

- Memperoleh rida dan pahala dari Allah Swt. sebagaimana Allah Swt. akan memberikan pahala kepada kalian jika melakukan pekerjaan dengan ikhlas.

- Meraih kesuksesan akhirat, maksudnya kesuksesan tertinggi bukanlah sukses duniawi, tetapi kesuksesan tertinggi adalah rida dari Allah Swt.

- Menjadi manusia yang bermanfaat, yang mana manusia yang mampu menebar manfaat dan kemaslahatan sebesar-besarnya kepada masyarakat.

- Menjadi pribadi yang disiplin dan bertanggungjawab, ini merupakan dampak positif fastabiqul khairat yang akan membuat seseorang tepat waktu, teratur, dan memiliki tujuan.

- Termotivasi untuk menjadi lebih baik, tumbuhnya keinginan untuk menjadi yang paling unggul.

3. Berlomba dalam kebaikan dapat dilakukan oleh setiap muslim di manapun ia berada. Lebih dari itu, Islam sangat menganjurkan agar bersegara melakukan kebaikan dengan penuh semangat dan etos kerja tinggi. Mengapa seorang mukmin harus bersegera dalam berlomba-lomba dalam kebaikan dan beretos kerja?

Jawaban:

Seorang mukmin harus bersegera dalam berlomba-lomba melakukan kebaikan dan etos kerja karena kesepatan hidup di dunia hanya sementara dan terbatas.

Kita tidak tahu kapan akan dipanggil menghadap Allah Swt sehingga harus memanfaatkan waktu untuk berbuat kebaikan.

Selain itu, tidak ada yang mengetahui apa yang akan terjadi esok hari. Bisa saja seseorang hari ini beriman, dan keesokan harinya tidak memiliki iman.

4. Pesaing bukan musuh yang harus dikalahkan tetapi merupakan rekan kerja dalam berkompetisi secara sehat. Pekerjaan yang dilakukan secara bersama-sama akan mempererat tali persaudaraan di antara sesama. Mengapa bisa demikian?

Jawaban: