Konflik Israel Palestina

Desak Arab Saudi Masukkan Israel ke Daftar Teroris, Yaman Minta Hamas Dicabut dari Daftar Hitam

Yaman mendesak Arab Saudi untuk mengeluarkan nama-nama kelompok milisi perlawanan Palestina dari daftar kelompok teroris di negara tersebut.

Editor: Ahmad Haris
Photo Credit: Saba News Agency
Kelompok Ansarallah di Yaman mengadakan parade militer besar-besaran untuk memamerkan persenjataan canggih mereka, termasuk rudal balistik, kapal angkatan laut, dan kendaraan lapis baja. 

TRIBUNBANTEN.COM - Yaman mendesak Arab Saudi untuk mengeluarkan nama-nama kelompok milisi perlawanan Palestina, dari daftar kelompok teroris di negara tersebut.

Hal itu disampaikan oleh Anggota senior Dewan Politik Tertinggi Yaman, Mohammed Ali al-Houthi.

Yaman juga menuntut Arab Saudi untuk menambahkan Israel ke dalam daftar kelompok teroris.

Baca juga: Dukung Palestina dalam Konflik Gaza, Yaman Nyatakan Perang Lawan Israel!

“Arab Saudi diharuskan menghapus Hamas dan Jihad Islam dari daftar terorisme dan memasukkan entitas Israel ke dalamnya,” kata Houthi kepada Al-Mayadeen.

Dia juga memperingatkan Amerika Serikat (AS) dalam konflik yang terjadi di Gaza.

“Kembali ke tempat asal Anda,” kata dia dalam seruannya ke AS.

Houthi juga menyatakan ke AS kalau rakyat Yaman adalah 'people of resistence', bangsa yang melakukan perlawanan.

Ansarallah Cegat Israel

Kelompok perlawanan Ansarallah di Yaman telah aktif menyuarakan dukungan bagi perlawanan Palestina sepanjang perang mereka dengan Israel sejak 7 Oktober.

Pada 19 November, angkatan laut Yaman menyita kapal komersial Galaxy Leader milik Israel, beberapa hari setelah juru bicara militer Yahya Saree mengancam kalau Sanaa siap untuk mulai menyerang kapal-kapal di Laut Merah.

Beberapa hari kemudian, pada tanggal 25 November, sebuah kapal ZIM milik Israel diserang oleh serangan pesawat tak berawak, yang menyebabkan perusahaan pelayaran Israel mengubah jalur pelayaran mereka untuk mencegah serangan Yaman lebih lanjut, yang berujung meningkatkan biaya perang bagi Israel.

“Mengingat ancaman terhadap transit aman perdagangan global di Laut Arab dan Laut Merah, Zim mengambil tindakan proaktif sementara untuk memastikan keselamatan awak, kapal, dan kargo pelanggannya dengan mengubah rute beberapa kapalnya,” tulis pernyataan ZIM.

Ansarallah telah menembakkan rudal balistik dan drone ke Israel sebagai bentuk dukungan terhadap pejuang perlawanan Palestina di Gaza, beberapa di antaranya ditembak jatuh oleh pertahanan udara Saudi di Yordania.

Baca juga: Negara Mayoritas Muslim Merapat ke China dan Tinggalkan AS Usai Gagal Redam Perang Israel-Hamas

Perang resmi antara Yaman dan Arab Saudi telah terhenti karena negosiasi langsung antara Sanaa dan Riyadh telah berlangsung selama setahun terakhir.

Kesepakatan Iran-Saudi yang ditengahi Tiongkok juga memasukkan perdamaian Yaman sebagai klausul keamanan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved