Kunci Jawaban
Pengertian, Syarat dan Metode Dakwah
Itulah sebabnya, seorang dai jika ingin sukses harus memenuhi syarat seperti yang telah dilakukan oleh para rasul, yaitu sebagai berikut...
Penulis: Vega Dhini | Editor: Vega Dhini
Itulah sebabnya, seorang dai jika ingin sukses harus memenuhi syarat seperti yang telah dilakukan oleh para rasul, yaitu sebagai berikut:
1. Satunya kata dengan perbuatan, sikap, perilaku dan tingkah lakunya benar-benar menjadi teladan (uswatun hasanah).
2. Memahami objek dakwahnya, sehingga dakwahnya tepat sasaran (Perhatikan isi kandungan Q.S. Ibrāhīm/14: 4), dan Hadis yang artinya: “Berbicaralah kepada manusia sesuai kadar akal mereka.”
3. Memiliki keberanian dan ketegasan, namun tetap bijak dan santun dalam berdakwah. Jalan yang dipilih adalah jalan tengah (tawasuth), damai, dan menenteramkan, meski tidak hilang sikap tegasnya. Kenapa harus santun dan damai dalam berdakwah? Ada beberapa jawaban yang dapat diketengahkan, yaitu:
a) Dakwah itu untuk agama Allah Swt. bukan untuk pribadi dai sendiri, golongan dan kelompok atau kaumnya.
b) Dakwah itu hakikatnya mengajak, jika disampaikan dengan marah, pihak lain akan menghindar terlebih dahulu, akibatnya bukan dekat, tetapi menjauh.
c) Jika dakwah dilakukan denga marah, itu sama artinya menutupi inti Islam sebagai agama yang menyelamatkan, menenteramkan, dan membahagiakan.
4. Memiliki ketabahan dan kesabaran yang tinggi dalam menghadapi segala tantangan dan rintangan akibat dakwah yang dilakukan.
5. Menyadari dengan sepenuh hati bahwa tugasnya hanyalah menyampaikan, mengajak, dan menyeru, tentang hasilnya diserahkan sepenuhnya hanya kepada Allah Swt. (Q.S. al-An’ām/6: 159).
6. Selalu berdoa kepada Allah Swt. agar dakwahnya mencapai kesuksesan.
Sementara itu, perihal metode dakwah yang harus dilaksanakan, jika mengacu kepada Q.S. al-Nahl/16: 125, maka acuannya sebagai berikut:
a) Meluruskan niat, bahwa dakwah itu bertujuan hanya kepada Allah Swt., bukan kepentingan lain, tetapi hanya mencari ridha-Nya.
b) Dakwah itu harus bijak (hikmah), mengetahui betul kondisi umat/jamaahnya, sehingga materi dan metode yang disampaikan tepat mengenai sararan.
c) Hindari cara-cara yang memaksa, menakutkan apalagi cara teror, tetapi kedepankan cara mau’idhah hasanah, yakni cara yang damai, indah, santun, menenteramkan dan menyenangkan, sehingga materi dakwah dapat masuk dalam relung hati yang paling dalam. Hal ini, tentu tidak mudah, namun dengan bertambahnya pengalaman, serta selalu memperbaharui rujukan atau bacaan, maka capaian tersebut bukan hal yang mustahil.
d) Lakukan dakwah dengan cara ber-mujadalah, yakni melalui dialog, diskusi, bahkan boleh juga berdebat, tetapi tetap menggunakan cara yang beradab, berlandaskan etika diskusi yang baik, serta tidak melakukan debat kusir, apalagi mau menang sendiri.
Baca juga: Tujuan Dakwah Islamiyah Merujuk kepada QS An-Nur/24: 55
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 2 SD Edisi Revisi, Pekerjaan yang Menghasilkan Jasa |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 2 SD Edisi Revisi, Infografik Cara Mendapatkan Uang |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 2 SD Lengkapilah Pantun di Bawah Ini dengan Kata Uang dan Nanti |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 2 SD Edisi Revisi, Kata yang Memiliki Rima Akhir yang Sama |
![]() |
---|
Kunci Jawaban PAI Kelas 3 SD Halaman 224, Niat di Atas Merupakan Niat Salat . . |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.