Wanita Tertabrak Kereta di Cilegon Ternyata Seorang Pemain Debus

Latifah (24) warga Kecamatan Jombang, Kota Cilegon yang ditemukan meninggal dunia tertabrak kereta diketahui merupakan seorang pemain seni debus.

Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Abdul Rosid
TribunBanten.com/Ahmad Tajudin
Latifah (24) warga Kecamatan Jombang, Kota Cilegon yang ditemukan meninggal dunia tertabrak kereta diketahui merupakan seorang pemain seni debus. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Ahmad Tajudin

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA CILEGON - L alias Latifah (24) warga asal Kecamatan Jombang, Kota Cilegon yang ditemukan meninggal dunia setelah tertabrak kereta diketahui merupakan seorang pemain seni debus.

L ditemukan tergeletak di pinggir rel kereta depan Masjid Al-Fudhola, Linkungan Al-Fudhola RT/RW 15/04, Kelurahan Ketileng, Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon, Rabu (3/1/2024).

L diduga mengalami baby blues dan depresi setelah melahirkan, sehingga mengakhiri hidup dengan menabrakan diri ke kereta.

Baca juga: BREAKING NEWS! Seorang Perempuan di Kota Cilegon Diduga Tabrakan Diri ke Kereta Api

Lurah Ketileng, Hilman Setiaji mengatakan korban merupakan anak salah satu security di Bonakarta.

"Kalau menurut info-info yang beredar, korban ini habis melahirkan," ujarnya saat ditemui seusai meninjau lokasi kejadian, Rabu (3/1/2024).

Hilman mengaku kenal dengan orang tua korban, di mana korban L ini dikenal sebagai seseorang yang berprofesi sebagai pemain seni debus.

Semasa hidupnya, korban dikenal sering mengikuti pentas seni debus bersama salah satu padepokan.

"Almarhum ini, sering main debus ikut bersama-sama dalam sebuah event sebuah kegiatan segala macem di salah satu padepokan di Jombang Kali," katanya.

Baca juga: Kaesang Heran Masih Ada yang Ragukan Gibran Meski Sukses Kalahkan Muhaimin-Mahfud di Debat Cawapres

Hilman menerangkan bahwa sebelum korban ditemukan meninggal, korban sempat berada di sekitar TKP sejak pukul 06.30 WIB.

Warga setempat, kata dia, sempat curiga dengan prilaku korban yang terlihat mundar-mandir di dekat rel kereta.

Korban terlihat warga sedang duduk di sebelah rel kereta, sambil memegang hp.

"Sebelum terjadi kecelakaan itu kata keluarganya, korban memberitahu keluarga bahwa nitip anaknya dan nitip motor yang di parkir di sebelah Masjid Al Fudhola," ungkapnya.

Setelah mendapatkan pesan dari korban, keluarga korban langsung menghampiri ke TKP.

Namun sayangnya, ketika pihak keluarga menghampiri lokasi di mana korban berada.

Korban ditemukan sudah tergeletak di pinggir rel kereta dan sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Kemudian korban dibawa ke rumah sakit oleh petugas kepolisian untuk dilakukan autopsi.

Hilman menerangkan, pada saat mengetahui adanya insiden itu, pihaknya langsung mengecek ke lokasi kejadian.

Di sana masih terlihat bercak darah korban, dalam genangan air hujan.

"Di situ masih ada bercak-bercak darah sangat banyak, alhamdulillah kita bersama-sama tadi sudah menguruk, dengan pasir supaya tidak bau darah," terangnya.

Atas insiden itu, Hilman berharap kepada masyarakat agar langsung memberitahu pihak kelurahan apabila ada hal yang mencurigakan.

"Harapan kita ke depan, apabila ada hal yang cukup mencurigakan terkait dengan kecelakaan apapun coba mohon untuk telepon ke kelurahan agar kita mengirim trantib atau babinsa dan babinkamtibmas," ungkapnya.

Sementara itu, Kanit Gakkum Satlantas Polres Cilegon, IPDA Dwi Maryanto mengatakan insiden kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 09.50 WIB.

"Sebelum kejadian melaju kereta api barang nomer KAI 2656 dengan masinis tarmidi melaju dari Jakarta ke Cigading membawa batubara," ujarnya melalui pesan WhatsApp, Rabu (3/1/2024).

Dwi menyebut, korban diduga melakukan aksi bunuh diri, tertabrak kereta api barang yang saat itu sedang melintas.

Atas insiden itu, L mengalami luka cukup parah di bagian kepala.

"Akibat dari kejadian tersebut sodari L meninggal dunia di lokasi kejadian," ungkapnya.

Sementara itu, Mahfud seorang warga setempat mengatakan bahwa sebelum tertabrak, L kedapatan mundar-mandir di area rel kereta dekat TKP

"Tadi pagi udah mundar-mandir di sini di pinggir rel, karena sepi kali, dari pagi warga juga sudah curiga," ujarnya.

Mahfud menjelaskan bahwa warga telah melihat L sejak pukul 6.00 WIB di area Masjid Al-Fudhola.

L yang saat itu mengendarai motor scoopy warna biru memarkirkan motor di halaman Masjid.

Setelah memarkirkan motor, warga melihat L mundar-mandir di area rel dan duduk di kursi sambil main hp yang berada dekat dengan rel.

"Warga sempet komunikasi, sempet negur, kalo di sini banyak kereta jangan di pinggir rel, tapi dia diem aja, udah diperingatin diem aja," katanya.

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved