Shin Tae-yong Dilirik Media Amerika Usai Timnas Indonesia vs Irak di Piala Asia 2024

TRIBUNBANTEN.COM - Pelatih Timnas Indonesia, Shin tae-yong mendapat pujian dari media ternama asal Amerika, ESPN.

Pujian itu dilontarkan setelah Timnas Indonesia melakoni laga perdana di Piala Asia 2024 melawan Irak, Senin (15/1/2024).

Sebagaimana diketahui, laga perdana Grup D Piala Asia 2024 antara Timnas Indonesia vs Irak berakir tumbangnya skuad Garuda dengan skor 1-3.

Namun, perlawanan Jordi Amat dkk patut diapresiasi karena lawan mereka memiliki level yang lebih baik.

Baca juga: Erick Thohir Janjikan STY Kontrak hingga 2027: Syaratnya Timnas Indonesia Lolos 16 Besar Piala Asia

ESPN dalam laga tersebut menyoroti soal gol kedua Irak yang kontroversial karena berbau offside.

Keberanian Shin Tae-yong melakukan protes menjadi hal yang menarik di laga tersebut.

"Kemudian (Irak) mencetak gol beberapa saat kemudian akan menjadi perdebatan di masa yang akan datang."

"Namun pelatih Indonesia, Shin Tae-yong, tidak takut untuk menyampaikan pendapatnya kepada ofisial keempat sebelum babak kedua dimulai."

Baca juga: Update Kondisi Jordi Amat Usia Kencing Berdarah Dalam Laga Indonesia vs Irak di Piala Asia 2024

"Hal ini akan menjadi pukulan besar bagi Indonesia, baik dari segi papan skor maupun pola pikir mereka," tulis laporan ESPN.

Masih dari sumber yang sama, persaingan Grup D bisa dibilang cukup ketat.

Jepang, Irak, Vietnam, dan Indonesia akan berusaha lolos ke babak selanjutnya.

Di atas keras tentu skuad Garuda memiliki ranking FIFA yang kurang menguntungkan.

Namun, laga melawan Vietnam pada Jumat nanti jadi momentum tepat untuk mendapatkan poin perdana di ajang ini.

"Dalam grup yang sudah menjanjikan persaingan ketat yang juga berisikan Jepang dan Vietnam, hasil akhir (melawan Irak) tidak akan ideal untuk Indonesia, namun penampilan mereka sudah cukup memuaskan Shin."

"Meskipun mereka awalnya dianggap oleh banyak orang sebagai tim terlemah di Grup D, mereka sekarang akan menghadapi pertandingan berikutnya melawan musuh bebuyutan mereka, Vietnam."