Buru Cuan di Tahun Politik, Perusahaan asal Tangerang Kenalkan Tren Kaos Terkini
Pedagang berpeluang raup cuan dari bisnis kaos di tahun politik. Selama 2024, akan digelar Pemilu dan Pilkada serentak.
Angka itu tidak menjamin seorang caleg berhasil mendapatkan kursi.
Jayus berani menyebut angka segitu karena sudah berpengalaman tiga kali nyaleg DPRD provinsi.
Diperlukan usaha ekstra dengan cara terjun langsung ke masyarakat menyampaikan visi, misi dan janji politik kepada masyarakat. Serta strategi-strategi lain yang bisa meyakinkan masyarakat agar dipilih menjadi wakil rakyat.
Seperti contoh, mencanangkan program yang dibutuhkan rakyat, memberikan fasilitasi permodalan, dan lain sebagainya.
Baca juga: Bocoran Agenda Kampanye Cak Imin di Banten, Mau Ngapain di Tanah Jawara?
"Tanggungjawab moral politik setiap caleg harus mengusulkan aspirasi," terangnya, Senin (11/12/2023).
Jayus tercatat sudah lima kali maju nyaleg sejak 1990. Dua kali berhasil lolos menjadi anggota DPRD Kabupaten Kudus dan dua kali lolos menjadi anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah. Sekali gagal yaitu di tahun 2019 saat Jayus maju sebagai caleg DPRD Provinsi Jateng.
Saat ini Jayus menjabat sebagai Wakil Ketua DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Jawa Tengah dan maju kembali dalam Pileg 2024.
"Ini yang ke enam saya nyaleg, yang terakhir gagal pada 2019 di DPRD Provinsi," tutur dia.
Jayus warga Prambatan Kidul, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus saat gagal, fokus menjalankan usahanya di bidang properti, jual beli tanah, cucian mobil, dosen di perguruan tinggi di Semarang, dan beberapa kesibukan lainnya.
Sekarang Jayus optimistis bisa meraih 100 ribu suara di Dapil Jateng 3, meliputi Kabupaten Kudus, Demak, dan Jepara. Dia sudah siapkan tim sukses dan logistik. Selain itu, dia fokus menggencarkan sosialisasi dengan cara turun langsung ke tengah-tengah masyarakat.
Selain itu, dia fokus menggencarkan sosialisasi dengan cara turun langsung ke tengah-tengah masyarakat. Pembuatan alat peraga kampanye (APK) juga tidak dilupakan untuk disebar di tiga kabupaten.
"Anggaran untuk sosialisasi (kampanye) per titiknya sekitar Rp 4-5 juta. Saat ini sudah jalan 12 titik dengan peserta 60-80 orang. Untuk cetak APK sudah habis sekitar Rp 25,5 juta dan terus berproses. Belum keperluan lain yang membutuhkan anggaran lebih banyak sampai hari H pencoblosan," ujar dia.
Menurut dia, sebagai seorang Caleg harus totalitas dalam upaya meraih kursi parlemen. Bagi Jayus, 80 persen suara dukungan lahir dari usaha Caleg, sisanya dari suara partai.
Jayus menyebut, jeda waktu beberapa tahun paska gagal nyaleg 2019 dimanfaatkan untuk menata ulang pasukan dan logistik dengan penambahan-penambahan bersifat dinamis.
Jual Tanah dan Gadai Sertifikat
INFO Cuaca Banten Hari Rabu 6 Agustus 2025: Ini Prediksi Hujan di Tangsel, Serang hingga Cilegon |
![]() |
---|
Bupati Serang Resmi Nahkodai Muslimat NU Banten, Ratu Zakiyah: Tempat Saya Berkhidmat |
![]() |
---|
Pemprov Banten Pangkas Anggaran Belanja Daerah, Target PAD Turun Rp1,2 Triliun |
![]() |
---|
BNN dan Mendes PDT Deklarasi Perang Lawan Narkoba di Banten |
![]() |
---|
Daftar Mutasi Polri 2025: Ada Wakapolri hingga Kapolda Banten |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.