Pasca Pemilu 2024, Prabowo Buka Komunikasi dengan Parpol Pengusung Anies dan Ganjar

Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyebut, Prabowo membuka komunikasi dengan banyak pihak, termasuk, partai politik

Editor: Glery Lazuardi
youtube
Pasangan duet calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. 

TRIBUNBANTEN.COM - Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyebut, Prabowo membuka komunikasi dengan banyak pihak, termasuk, partai politik di luar koalisi Prabowo-Gibran Rakabuming Raka pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Komunikasi politik dilakukan ke semua pihak lantaran Prabowo ingin membangun pemerintahan yang stabil ke depan.

“Kita ingin membangun pemerintahan yang kuat, stabilitas politik yang terjaga, yang sudah dimulai dan dilakukan oleh Pak Jokowi,” kata Dahnil dalam program Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Senin (26/2/2024).

“Tentu Pak Prabowo akan membangun komunikasi dengan partai-partai lain, baik itu partai yang bergabung di (pasangan capres-cawapres) nomor urut 1 maupun nomor urut 3,” lanjutnya.

Baca juga: KPU RI: 13 Kabupaten dan Kota Telah Selesaikan Rapat Pleno Penghitungan Suara Pilpres 2024

Dahnil bilang, Prabowo melibatkan sejumlah pihak untuk menyusun kabinet dan menentukan arah pemerintahan ke depan.

Pihak-pihak tersebut, seperti, Presiden Joko Widodo, Presiden Ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), serta partai-partai politik pengusung Prabowo-Gibran.

“Pak Prabowo pasti berdiskusi dengan banyak pihak terutama partai koalisi, dalam hal ini juga Pak Jokowi sebagai presiden yang punya pengalaman panjang selama 10 tahun, termasuk Pak SBY, termasuk ketua-ketua umum partai politik,” ujarnya.

Sejak awal, Prabowo menyatakan keinginannya untuk meneruskan kepemimpinan Jokowi. Saat ini, kata Dahnil, Prabowo tengah berkonsentrasi menentukan arah pemerintahan ke depan agar berkesinambungan dengan rezim Jokowi.

Prabowo ingin mengambil kebijakan dan model kepemimpinan yang diwariskan oleh presiden terdahulu, meneruskan yang baik dan membenahi yang kurang.

Presiden terdahulu yang dimaksud bukan cuma Jokowi, tetapi juga SBY, Megawati Soekarnoputri, bahkan Soekarno.

Namun, dari Jokowi, Prabowo banyak belajar mengenai pemerintahan lantaran selama lima tahun menjabat sebagai Menteri Pertahanan Kabinet Indonesia Maju.

Dahnil menyebut, Jokowi menjadi teman diskusi Prabowo.

Baca juga: Presiden Jokowi Beri Pangkat Jenderal Kehormatan ke Prabowo, Berikut Ini Alasannya

Sejalan dengan itu, lanjut Dahnil, Prabowo banyak belajar dari SBY yang memiliki latar belakang serupa, yakni kalangan militer yang juga pimpinan partai politik.

“Tentu banyak hal yang bisa dan perlu dipelajari dari Pak SBY. Itulah kenapa beliau (Prabowo) juga intens berdiskusi dengan Pak SBY, Pak Jokowi, dan semua pemimpin-pemimpin yang punya pengalaman panjang,” katanya.

Sebagai presiden mendatang, sebut Dahnil, Prabowo berhak menyusun kabinet dan arah pemerintahannya ke depan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved