Ramadan 2024

Amalan-amalan Wanita Haid untuk Mendapatkan Malam Lailatul Qadar, Ini Penjelasan Buya Yahya

Pendakwah Buya Yahya menjelaskan wanita dalam keadaan haid tetap bisa berpeluang untuk mendapatkan pahala.

Editor: Vega Dhini
TribunWow.com/Rusintha Mahayu
Malam Lailatul Qadar 

TRIBUNBANTEN.COM - Inilah amalan-amalan yang bisa dilakukan wanita haid untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar.

Salah satu momen yang paling dinanti-nanti saat bulan Ramadan adalah malam Lailatul Qadar.

Ilustrasi Malam Lailatul Qadar
Ilustrasi Malam Lailatul Qadar (Malam Lailatul Qadar)

Umat muslim akan berlomba-lomba memperbanyak amal ibadah demi bertemu dengan malam Lailatul Qadar.

Malam Lailatul Qadar adalah malam yang sangat istimewa.

Baca juga: Bacaan Niat dan Tata Cara Sholat Malam Lailatul Qadar, Berikut Amalan-amalan yang Bisa Dilakukan

Baca juga: Manfaat Puasa Ramadan untuk Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Membantu Menunda Penuaan

Disebutkan dalam Al-Qur'an bahwa malam Lailatul Qadar sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Terdapat berbagai amalan yang bisa dilakukan pada malam Lailatul Qadar.

Dilansir dari laman Baznas, beberapa amalan yang bisa dilakukan pada malam Lailatul Qadar adalah salat tahajud, membaca Al-Qur'an, berzikir dan berdoa, bersedekah serta mengikuti kegiatan keagamaan.

Baca juga: Rekomendasi Kuliner Menggugah Selera untuk Berbuka Puasa Ramadan: Nasi Uduk Rabeg Khas Cilegon!

Baca juga: Baca Niat Puasa Ramadan di Pagi Hari karena Lupa, Apakah Sah atau Tidak Puasanya?

Lalu, bagaimana dengan wanita yang sedag haid?

Amalan-amalan apa yang bisa dilakukan wanita haid demi mendapatkan malam Lailatul Qadar?

Pendakwah Buya Yahya menjelaskan wanita dalam keadaan haid tetap bisa berpeluang untuk mendapatkan pahala.

Bagaimana cara wanita haid meraih pahala pada malam Lailatul Qadar?

Menurut penjelasan Buya Yahya, wanita haid tetap bisa mendapatkan malam Lailatul Qadar.

Baca juga: 10 Alasan Kenapa Kamu Harus Konsumsi Pepaya Selama Bulan Ramadan: Bisa Turunkan Berat Badan!

Baca juga: Kumpulan Contoh Puisi tentang Ramadan yang Cocok untuk Lomba Baca Puisi Anak Sekolah

Hal itu bisa diraih dengan menghidupkan malam-malam terakhir di bulan Ramadan dengan melaksankan amalan-amalan tertentu.

"Hai wanita haid, jangan memperamai malam dengan ngorok (tidur), wanita haid bisa saja menghidupkan malam untuk dapat Lailatul Qadar," kata Buya Yahya dikutip Tribunnews.com dari Serambinews.com, Sabtu (30/3/2024).

Menurut Buya, orang-orang yang mendapat Lailatul Qadar bukan hanya orang yang suci saja, tetapi wanita haid juga berpeluang mendapatkannya.

Hanya saja bedanya, wanita haid tidak dapat melaksankan ibadah seperti shalat hingga iktikaf seperti orang suci.

"Sebab yang mendapat Lailatul Qadar bukan orang suci saja, wanita haid juga bisa, cuma anda bedanya tidak shalat dan anda tidak ilktikaf di masjid," sambungnya.

Adapun cara wanita haid mendapatkan Lailatul Qadar yakni, hidupkan malam-malam dengan menyebut nama Allah, dzikir dan sebagainya.

"Hidupkan malam itu untuk menyebut nama Allah," tegasnya.

Kerap kali kata Buya, banyak wanita jika dalam kondisi haid, semua ibadah libur untuk dilaksanakan.

"Ada sebagian wanita itu kalau sudah haid, libur semuanya, tanpa shalat malam, tanpa zikir, kebiasaan," imbuhnya.

Padahal lebih dari itu, menurut Buya, wanita haid tetap bisa melaksanakan ibadah lain seperti berzikir, memohon ampun dan menyebut nama Allah pada malam hari.

"Sebab yang diseru bukan yang shalat saja di sepertiga malam, tapi mana yang menyebut namanku? Mana yang memohon ampun? Mana yang minta kepadaku dikasih, biarpun dia dalam keadaan haid," pungkas Buya Yahya.

4 Amalan malam Lailatul Qadar untuk wanita haid

Melansir dari Kemenag, berikut amalan-amalan yang bisa dikerjakan oleh wanita haid pada malam Lailatul Qadar

1. Diam di rumah. Karena wanita haid haram diam di masjid menurut jumhur Ulama.

2. Membaca Al-Quran tanpa menyentuh mushaf

Seluruh ulama sepakat bahwa orang junub dan wanita haidh haram menyentuh mushaf, namun para ulama berbeda pendapat dalam hukum wanita haidh membaca Al-Quran. Menurut mazhab Maliki

الْمُعْتَمَدَ أَنَّهُ يَجُوزُ لها الْقِرَاءَةُ حَالَ اسْتِرْسَالِ الدَّمِ عليها كانت جُنُبًا أَمْ لَا خَافَتْ النِّسْيَانَ أَمْ لَا

Artinya, “Pendapat yang kuat (dalam mahab Malikiyah), bahwa diperbolehkan bagi wanita haidh untuk membaca Al-Qur’an di masa-masa keluarnya darah, baik sedang junub atau pun tidak, khawatir lupa hafalan atau tidak” (Imam ad-Dasuki, Hasiyah ad-Dasuki ‘ala Syarhil Kabir, [Beirut, Darul Fikr: tt], juz I, halaman 174).

Sementara dalam mazhab Syafi’i yang diperbolehkan adalah

وَلِمَنْ بِهِ حَدَثٌ أَكْبَرُ إجْرَاءُ الْقُرْآنِ عَلَى قَلْبِهِ وَنَظَرٌ فِي الْمُصْحَفِ، وَقِرَاءَةُ مَا نُسِخَتْ تِلَاوَتُهُ وَتَحْرِيكُ لِسَانِهِ وَهَمْسُهُ بِحَيْثُ لَا يُسْمِعُ نَفْسَهُ؛ لِأَنَّهَا لَيْسَتْ بِقِرَاءَةِ قُرْآنٍ

Artinya, “Siapa saja yang sedang dalam keadaan hadas besar, maka boleh membaca Al-Qur’an dalam hati, melihat mushaf, membaca ayat-ayat Al-Qur’an yang sudah dinasakh tulisannya, menggerakkan bibir, berbisik dan suaranya tidak terdengar oleh dirinya sendiri, karena hal ini tidaklah dianggap sebagai membaca Al-Qur’an” (Khatib asy-Syarbini, Mughni al-Muhtaj ila Ma’rifati Alfadzil Minhaj, [Beirut, Darul Fikr: tt], juz I, halaman 72).

Seluruh ulama sepakat bahwa mushaf yang ada terjemahannya itu bukanlah mushaf Al-Qur’an maka boleh dipegang oleh orang haidh, hal ini untuk menghindari dosa haramnya menyentuh mushaf.

3. Memperbanyak zikir, istighfar, dan doa

4. Membaca buku keislaman dan mendengarkan kajian Ilmu

(Tribunnews.com/Bangkit N/Serambinews.com/Firdha Ustin)

Diolah dari artikel Tribunnews.com dengan judul 4 Amalan Malam Lailatul Qadar untuk Wanita Haid, Baca Alquran hingga Dengarkan Kajian

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved