Kabar Dunia

Pengamat Internasional Curiga Iran Dijadikan Umpan Israel agar AS Restui Invasi di Rafah

Sejumlah analis internasional memberikan pandangan mereka mengenai dampak ketegangan Iran dan Israel terhadap agresi Israel di Jalur Gaza.

Editor: Ahmad Haris
Kolase Tribunnews/AFP
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu (kiri) dan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei (kanan). Israel disebut memanfaatkan ketegangan dengan Iran untuk mendapat restu dari AS untuk menginvasi Rafah. 

TRIBUNBANTEN.COM - Para analis pengamat internasional memberikan pandangan mereka, mengenai dampak ketegangan Iran dan Israel terhadap agresi Israel di Jalur Gaza.

Memanasnya hubungan Iran dan Israel, disebut untuk mengalihkan perhatian Amerika Serikat (AS) ,dari komitmennya untuk mengatasi krisis bantuan kemanusiaan yang dialami warga Palestina di Jalur Gaza.

Setelah Israel menyerang konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April lalu, Iran membalasnya dengan menyerang situs militer Israel pada Sabtu (13/4/2024).

Baca juga: Analis Politik Inggris Sebut Serangan Balasan Iran ke Israel Jadi Ujian untuk AS

Sekutu dekat Israel, AS, buru-buru menggelontorkan bantuan militer tambahan ke Israel untuk menghadapi ancaman Iran.

Mairav ​​Zonszein, seorang analis International Crisis Group (ICG) yang berbasis di Tel Aviv, mengatakan serangan Iran mengalihkan perhatian dunia.

“Serangan Iran telah benar-benar mengalihkan perhatian dunia dari Gaza ke potensi perang regional,” katanya, merujuk pada potensi perang Iran dan Israel.

Serangannya Dibalas Iran, Israel Tunda Invasi ke Rafah

Sebelum memanasnya hubungan Iran dan Israel, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berencana melakukan serangan besar ke Rafah di Jalur Gaza selatan, yang dihuni 1,5 juta pengungsi Palestina.

Namun, Presiden AS Joe Biden menolak rencana Netanyahu karena berpotensi meningkatkan korban jiwa.

Netanyahu bersikeras untuk menginvasi Rafah, yang dianggap sebagai benteng terakhir gerakan Palestina, Hamas.

Rencana invasi itu ditunda setelah Iran meluncurkan serangan balasannya terhadap Israel pada 13 April 2024.

"AS sedang sibuk dan mungkin memprioritaskan masalah Iran saat ini," kata Mairav ​​Zonszein, analis Israel itu kepada The New Arab, Rabu (24/4/2024).

“Akibatnya, baik di Israel maupun di AS, fokus pada masalah kemanusiaan (di Gaza) dan sandera mulai terpinggirkan,” tambahnya.

Iran-Israel Hindari Perang

Setelah serangan balasan Iran, Netanyahu bersumpah untuk membalasnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved