Konflik Israel Palestina

Prabowo Diharapkan Dapat Tingkatkan Peran Indonesia Akhiri Konflik Israel dan Palestina Merdeka

Presiden terpilih Prabowo Subianto diharapkan dapat meningkatkan peran Indonesia secara global dalam mendorong terwujudnya negara Palestina merdeka.

|
Editor: Ahmad Haris
Dokumentasi Tim Prabowo Subianto
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto saat memenuhi undangan pertemuan dengan Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping, di the Great Hall of the People in Beijing, Senin (1/4/2024). Presiden terpilih Indonesia 2024-2029 itu diharapkan dapat meningkatkan peran Indonesia secara global dalam mendorong terwujudnya negara Palestina merdeka. 

TRIBUNBANTEN.COM - Presiden terpilih Indonesia 2024-2029, Prabowo Subianto diharapkan dapat meningkatkan peran Indonesia secara global, dalam mendorong terwujudnya negara Palestina merdeka.

Hal itu disampaikan oleh Pengamat geopolitik Tengku Zulkifli Usman (TZU). 

Solusi dua negara (two state solution) merupakan opsi untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina, yang telah digaungkan Indonesia di Sidang Darurat Majelis Umum PBB pada Jumat, 27 Oktober 2023 lalu.

Baca juga: Prabowo Subianto Apresiasi Inisiatif Pembangunan Replika Kraton Majapahit di Jakarta

"Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) sudah mulai memetakan fondasi baru keterlibatan kita dalam penyelesaian konflik-konflik global. Terpilihnya Pak Prabowo, ini bagus. Ini sinyal positif, bahwa kita akan banyak terlibat dalam tataran geopolitik global," kata Tengku Zulkifli Usman, Kamis (9/5/2024).

Sebagai pemimpin negara yang memiliki pemahaman tentang geopolitik global, TZU yakin Prabowo berani menekan Israel dan standar ganda barat dalam kasus Palestina untuk menerima proposal 'two state solution'.

"Pak Prabowo misalnya setelah dilantik nanti, beliau bisa langsung menekan Israel. Dengan banyak tekanan Internasional itu, Israel bisa menerima two state solution, solusi dunia negara," katanya.

Menurut TZU, Israel pada dasarnya tidak ingin ada dua negara dan dua warga hidup secara berdampingan, antara Israel dan Palestina.

Sebaliknya kata dia, Israel ingin mewujudkan Israel Raya, sehingga melakukan upaya genosida terhadap rakyat Palestina.

"Sekarang ini penduduk Palestina ada 7 juta, Israel juga 7 juga. Kalau ada dua negara, penduduk Israel akan kalah jauh dalam beberapa tahun ke depan. Karena itu Israel ingin mendirikan Israel Raya, makanya rakyat Palestina dibunuhi, digenosida, etnisnya sengaja dibersihkan," ujarnya.

Namun, upaya Israel itu justru menimbulkan kesadaran global dan tekanan internasional secara masif untuk meluruskan sejarah pendudukan Israel terhadap tanah Palestina.

Baca juga: ICC Ancam Tangkap Perdana Menteri Netanyahu dan Pejabat Israel Atas Genosida Warga Palestina

"Tekanan kampus dan intelektual di Amerika sangat luar biasa, dan telah berhasil mengubah paradigma persoalan Palestina, bukan lagi persoalan politik atau agama, tetapi ini sudah kemanusiaan," tegasnya.

TZU menilai aksi solidaritas mahasiswa di Amerika Serikat (AS) harus mendapatkan dukungan kampus-kampus di Indonesia secara luas.

"Kesadaran global ini, harus kita ambil peluangnya dengan baik untuk memberikan tekanan kepada Israel, serta mendorong diplomasi Indonesia secara maksimal, " imbuhnya.

 

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Pengamat Yakini Prabowo Dapat Mendorong Terwujudnya Mengakhiri Konflik Israel dan Palestina Merdeka

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved