PLN Catat Sejarah! Laba Bersih Capai Rp 487,38 Triliun, Berhasil Menambah 3,5 Juta Sambungan Baru

Laba bersih PLN pada 2023 menjadi yang terbesar dalam sejarah perseroan, yaitu mencapai Rp 22,07 triliun!

dokumentasi PLN
Dari 50 ribuan karyawan PLN Group saat ini, sekitar 19 persennya adalah perempuan. Dari jumlah tersebut, sekitar 15 persennya ada di posisi manajemen senior atau manajerial. 

TRIBUNBANTEN.COM - Transformasi yang terus dilakukan PLN berbuah manis.

Perusahaan listrik negara itu sukses membuat pendapatan usaha meningkat 10,48 persen menjadi Rp 487,38 triliun pada 2023.

Peningkatan pendapatan usaha tersebut menjadi penopang peningkatan laba PLN.

Baca juga: Perusahaan PT Xiangyi di Kibin Kabupaten Serang Disuplai Listrik dari PLN UID Banten

Laba bersih PLN pada 2023 menjadi yang terbesar dalam sejarah perseroan, yaitu mencapai Rp 22,07 triliun!

Angka ini sekaligus mencetak hattrick rekor laba bersih selama tiga tahun berturut-turut sejak 2021.

Pendapatan terbesar diperoleh dari pertumbuhan penjualan listrik sebesar 5,36 persen dari 273,76 Terra Watt hour (TWh) pada 2022 menjadi 288,44 TWh pada 2023.

Hal tersebut membuat pendapatan dari penjualan tenaga listrik 2023 mencapai Rp 333,19 triliun atau meningkat Rp 22,13 triliun pada 2022.

Penjualan listrik tertinggi diperoleh dari sektor bisnis dan industri, yaitu mencapai 145,70 TWh atau meningkat 6,69 TWh dibanding 2022.

Kemudian sektor rumah tangga mencapai 122,34 TWh atau meningkat 6,24 TWh dibanding 2022.

Adapun sektor lainnya mencapai 20,4 TWh atau meningkat 1,75 TWh dibanding 2022.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan capaian ini merupakan buah dari konsistensi transformasi yang dilakukan perseroan dalam tiga tahun terakhir.

“Kami berhasil mengubah cara pandang dalam memberikan layanan kepada pelanggan. Dulu kami hanya berorientasi pada suplai pasokan listrik, sekarang berorientasi pada demand dan kepuasan pelanggan," ucapnya.

Baca juga: Bangga Berikan Pelayanan Terbaik di KTT WWF Bali, Petugas PLN: Kami Menjaga Indonesia di Mata Dunia

PLN tidak lagi sekadar menunggu, tapi langsung melihat kebutuhan pelanggan.

Darmawan memastikan PLN siap memenuhi setiap kebutuhan pelanggan.

Pertumbuhan penjualan listrik tidak lepas dari innovative marketing yang dijalankan perseroan.

Melalui strategi intensifikasi, PLN hadir memenuhi kebutuhan pelanggan atas peningkatan konsumsi listrik.

PLN terus menghadirkan program promo biaya tambah daya untuk memudahkan pelanggan yang ingin meningkatkan penggunaan listrik yang produktif.

Srikandi PLN UID Banten menyosialisasikan program electrifying agriculture (EA) bertajuk
Srikandi PLN UID Banten menyosialisasikan program electrifying agriculture (EA) bertajuk "Bekisar Electric-Listrik untuk Peternakan Ayam". (dokumentasi PLN UID Banten)

PLN juga menghadirkan program akuisisi captive power yang mengajak pelanggan bisnis dan industri beralih dari penggunaan pembangkit listriknya sendiri ke PLN.

Dari seluruh strategi intensifikasi yang dijalankan, PLN berhasil menambah penjualan sebesar 9,99 TWh.

Menurut Darmawan, PLN melakukan digitalisasi di setiap proses bisnis, mulai dari pembangkitan, transmisi, distribusi hingga layanan pelanggan.

"Ini membuat listrik kami semakin andal, sehingga pelaku usaha kini semakin yakin dalam menggunakan listrik PLN yang lebih andal dan efisien,” ujarnya.

Melalui strategi ekstensifikasi, PLN menciptakan demand listrik baru yang merespons kebutuhan listrik di seluruh penjuru Tanah Air.

Baca juga: 104 Personel PLN Siaga di KTT WWF ke-10, Diapresiasi karena Komunikatif, Humanis, dan Respons Cepat

Lewat strategi ini, PLN berhasil meningkatkan penjualan listrik perseroan sebesar 4,68 TWh.

“Model layanan yang sebelumnya pasif, statis dan kaku, kami ubah menjadi model bisnis yang aktif, dinamis, dan agile,” ucap Darmawan.

Lewat strategi ekstensifikasi, PLN terus menghadirkan inovasi layanan melalui program electrifying agriculture dan electrifying marine.

Sampai Desember 2023 PLN telah menyambung listrik bagi pelaku usaha bidang agrikultur dan kelautan, dengan total daya terpasang ini sebesar 317 Megavolt Ampere (MVA) dan konsumsi listrik sebesar 153,59 Giga Watt hour (GWh).

PLN ingin listrik terus menjadi jantungnya pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Baca juga: Aktif Tangani Stunting Sasar 20 Ibu Hamil & 80 Balita di Lebak, Srikandi PLN Banten Raih Penghargaan

"Kami mendorong pelaku usaha di sektor agrikultur melakukan inovasi teknologi berbasis listrik agar lebih modern dan membuat produktivitas mereka meningkat signifikan dibanding dengan menggunakan energi fosil,” katanya.

PLN juga aktif mendukung pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik.

Sepanjang 2023, jumlah home charging telah mencapai 9.393 unit, meningkat lebih dari 10 kali lipat dari tahun 2022.

Adapun jumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) mencapai 624 unit, meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan 2022.

Penambahan infrastruktur ini membuat konsumsi daya untuk kendaraan listrik mencapai 5.401 MWh, meningkat lebih dari lima kali lipat dibanding tahun 2022.

Percepatan penyambungan pelanggan yang dilakukan PLN juga sangat berdampak terhadap peningkatan penjualan pada 2023.

Interkoneksi sistem kelistrikan Sumatera-Bangka melalui kabel listrik segera terwujud.
Interkoneksi sistem kelistrikan Sumatera-Bangka melalui kabel listrik segera terwujud. (dokumentasi PLN)

Sepanjang tahun 2023, PLN berhasil menambah 3,5 juta sambungan pelanggan baru.

“Kami terus memperbaiki proses bisnis layanan secara end to end. Ini merupakan komitmen kami untuk meningkatkan kepuasan pelanggan kami,” kata Darmawan.

Peningkatan pendapatan diraih bukan hanya dari penjualan tenaga listrik, melainkan juga dari pengembangan usaha di luar sektor ketenagalistrikan atau beyond kWh.

Bisnis tersebut antara lain penyediaan energi primer untuk pembangkit swasta, jasa jaringan telekomunikasi, pemeliharaan infrastruktur kelistrikan, penyewaan peralatan dan infrastruktur kelistrikan, hingga layanan kajian proyek kelistrikan untuk badan usaha lain.

Baca juga: Catat Laba Bersih 2023 Terbesar dalam Sejarah, PLN Jadi Makin Lincah, Kokoh, dan Trengginas!

“Cara pandang pengembangan bisnis yang dulunya stagnan dan backward looking, menjadi lebih ekspansif, dinamis, dan forward looking,” jelas Darmawan.

Sepanjang 2023, bisnis beyond kWh ini sukses menyumbang pendapatan sebesar Rp 10,27 triliun.

Angka ini melonjak naik 52,57 persen dibandingkan 2022 yang sebesar Rp 6,73 triliun.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved