Angka Kemiskinan di Banten per Maret 2024 Tembus Diangka 791,610 Orang
Berdasarkan data dari BPS, jumlah angka kemiskinan di Banten per Maret 2024 mencapai 791,610 orang.
TRIBUNBANTEN.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis jumlah angka kemiskinan di Provinsi Banten pada tahun 2024.
Berdasarkan data dari BPS, jumlah angka kemiskinan di Banten per Maret 2024 mencapai 791,610 orang.
Jumlah angka kemiskinan di Banten tahun 2024 ini, diklaim mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.
Baca juga: Termasuk Banten? Ini Daftar Wilayah Terapkan BPJS Kesehatan Jadi Syarat Bikin SIM per Juli 2024
Pada tahun 2023 angka kemiskinan di Banten sebanyak 826.130 orang.
Artinya, ada penurunan 0,33 persen poin atau menurun sebanyak 34,520 orang.
"Kondisi kemiskinan maret 2024 tercatat diperkirakan sebesar 791.61 ribu orang atau sebanyak 34 ribu orang dibanding tahun lalu di bulan yang sama," kata Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Banten Adam Sofian saat rilis secara daring, Senin (1/7/2024).
Diungkapkan Adam, persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2023 sebesar 6,00 persen, turun menjadi 5,69 persen pada Maret 2024.
Sementara persentase penduduk miskin di perdesaan pada Maret 2023 sebesar 6,79 persen, turun menjadi 6,44 persen pada Maret 2024.
"Penurunan tingkat kemiskinan di pedesaan lebih cepat dibanding perkotaan. Tetapi secara persentase absolutenya tingkat kemiskinan perkotaan masih lebih rendah dari pedesaan," ujar Adam.
Baca juga: Adu Harta Andra Soni vs Airin, Dimyati vs Ade Sumardi, Siapa Cagub dan Cawagub Banten Terkaya?
Adam menyebut, garis kemiskinan pada Maret 2024 tercatat sebesar Rp 654.213 per kapita per bulan dengan peranan komoditi makanan terhadap penentuan garis kemiskinan sebesar Rp 474.039 atau 72,46 persen.
Komoditi yang memberikan pengaruh besar terhadap garis kemiskinan di perkotaan maupun pedesaan di Banten adalah beras, rokok keretek, daging ayam ras, telor ayam, roti dan mie instan.
"Sisi komoditas makanan ini dari jenisnya relatif sama dengan daerah perkotaan mauoun pedesaan namun tukar posisi saja dalam urutan," kata Adam.
Baca juga: Profil Cibaliung, Daerah di Pandeglang yang Ingin Jadi Kabupaten
Sedangkan jenis komoditi non-makanan adalah perumahan, bensin, listrik, pendidikan dan perlengkapan mandi. Lebih lanjut, Adam memaparkan, warga Banten yang memiliki pendapatan di bawah Rp 3,329.944 per bulan dikategorikan miskin.
Sebab, kata Adam, yang menjadi gambaran besarnya nilai rata-rata rupiah minimum yang harus dikeluarkan oleh satu rumah tangga untuk memenuhi kebutuhannya dasarnya agar tidak dikategorikan miskin.
Angka itu, lanjut Adam, dengan rata-rata jumlah anggota rumah tangga miskin pada Maret 2024 yaitu sebesar lima orang.
Baca juga: Awas Macet! Ini Daftar Titik Perbaikan Jalan Tol Jakarta-Tangerang
"Besaran ini (Rp 3,329.944 per bulan) naik sebesar 9,39 persen dibanding kondisi Maret 2023 yang sebesar Rp 3.044.107 per bulan," tandas dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Empat Rekomendasi Pantai Bagus Estetik di Kawasan Wisata Anyer Banten |
![]() |
---|
Komitmen Tingkatkan Layanan, PLN UP3 Banten Utara Hadir Dekat Pelanggan di Multi Stakeholder Forum |
![]() |
---|
Jadwal dan Prediksi Adhyaksa FC Banten Vs Persikad, Pertandingan Liga 2 Championship |
![]() |
---|
5 Rekomendasi Kafe Tempat Nongkrong Akhir Pekan di Pandeglang, Harga Menu Ramah |
![]() |
---|
Waspada Hujan! Cek Prakiraan Cuaca di Banten, Sabtu 27 September 2025: Tangerang Raya hingga Serang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.