Kabar Dunia
Bantah Tudingan Amerika soal Bantu Houthi, Iran Sebut Milisi Yaman Bikin Senjata Sendiri
Iran tuduhan AS yang mengatakan kapal Norwegia, Strinda, telah diserang oleh Ansarullah menggunakan rudal jelajah antikapal buatan Iran di Laut Merah.
TRIBUNBANTEN.COM - Duta Besar Iran di PBB membantah tuduhan Amerika Serikat (AS), yang mengatakan kapal Norwegia, Strinda, telah diserang oleh Ansarullah menggunakan rudal jelajah antikapal buatan Iran di Laut Merah pada bulan Desember.
"Laporan tersebut menduga bahwa mesin yang digunakan dalam rudal Iran memiliki fitur unik yang sesuai dengan serpihan mesin yang ditemukan dari…serangan Houthi terhadap M/T Strinda,” lapor The Associated Press (AP) mengutip laporan militer AS, Rabu (10/7/2024).
"Kami menyadari bahwa (Houthi) telah mengembangkan kemampuan militer mereka secara signifikan dengan mengandalkan sumber daya mereka sendiri."
Baca juga: Dalih Lindungi Jalur Perdagangan Dunia, Belanda Kirim Pasukan untuk Duel dengan Houthi di Laut Merah
"Perang yang berkepanjangan melawan mereka adalah faktor utama di balik perluasan kekuatan militer mereka," kata Duta Besar itu, Kamis (11/7/2024).
Tentara Yaman, di bawah pimpinan gerakan perlawanan Ansarullah, telah melancarkan serangan rudal dan drone terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel di perairan internasional sejak pertengahan November, untuk mendukung warga Palestina yang menghadapi agresi Israel di Jalur Gaza.
Yaman mengatakan, operasinya menargetkan kapal-kapal Israel atau kapal apa pun yang menuju pelabuhan di wilayah yang diduduki, dan akan berlanjut sampai rezim tersebut mengakhiri perang genosida di Gaza.
Sejak 19 November 2023, Houthi menargetkan kapal-kapal terkait Israel di Laut Merah untuk menekan Israel agar menghentikan agresinya di Jalur Gaza.
Sementara itu sekutu Israel, AS, bersama Inggris membentuk koalisi Laut Merah yang bertujuan untuk menekan Houthi agar berhenti menyerang kapal-kapal terkait Israel di kawasan itu.
"Kampanye serangan udara yang dipimpin AS telah menargetkan Houthi sejak Januari, menewaskan sedikitnya 16 orang dan melukai 42 lainnya," kata pernyataan Houthi, seperti diberitakan Aawsat.
Jumlah Korban
Saat Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 38.295 jiwa dan 88.241 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Rabu (10/7/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Al Mayadeen.
Baca juga: Houthi Yaman Balas Serangan Amerika, Hujani Kapal Perang AS USS Carney Pakai Drone dan Rudal AL!
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel memperkirakan kurang lebih ada 120 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Sementara itu, lebih dari 21.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporanYedioth Ahronoth pada awal Juli 2024.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Iran Bantah Tuduhan AS soal Bantu Houthi, Sebut Milisi Yaman Buat Senjata Sendiri
| Tolak Wajib Militer, 200 Ribu Yahudi Ultra-Ortodoks Turun ke Jalan di Yerusalem |
|
|---|
| Mayoritas Warga Israel Tolak Pemimpinnya Kembali Berkuasa, Karier Netanyahu Diujung Tanduk |
|
|---|
| Kala Trump Kembali Puji Prabowo di Depan 25 Kepala Negara Besar Dunia |
|
|---|
| Dihadiri Prabowo, Trump Sebut KTT Perdamaian Gaza Jadi Simbol Penutup Potensi Perang Dunia III |
|
|---|
| 27 Kepala Negara Hadiri KTT Perdamaian Gaza di Mesir, Prabowo Satu-satunya dari Asia Tenggara |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.