Cacar Air di Cilegon

Puskesmas Ungkap Hasil "Tracing" Kasus Cacar Air di SDN Blok I Cilegon, Ini Hasilnya

Berdasarkan hasil tracing atau penelusuran di lapangan, Puskesmas Cilegon menemukan ada peningkatan kasus cacar dalam satu kelas di SDN Blok I Cilegon

Editor: Ahmad Haris
Tribunnews.com
Ilustrasi cacar. 

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA CILEGON - Kepala Puskesmas Cilegon, drg. Sefi Saeful Holiq mengungkapkan hasil tracing atau penelusuran di lapangan, terkait kasus cacar air di SDN Blok I Cilegon.

Diketahui, sebanyak satu kelas di SDN Blok I Cilegon terpaksa harus dipulangkan ke rumah masing-masing.

Hal itu lantaran belasan murid di kelas IB terjangkit cacar air, pada Selasa (1/10/2024).

Baca juga: 21 Murid SDN di Cilegon Banten Terjangkit Cacar Air, Ini Kata Kepala Puskesmas

drg. Sefi Saeful Holiq mengatakan, terdapat peningkatan kasus cacar dalam satu kelas di SDN Blok I Cilegon.

Terdapat sebanyak 21 anak yang terjangkit cacar air.

"Yang terkena sebenarnya ada dua kelas, kelas IB 18 anak dan kelas 3A ada tiga anak totalnya 21 anak," ujarnya kepada TribunBanten.com melalui sambungan telepon, Selasa (1/10/2024).

Adapun gejala cacar air yang dialami oleh anak murid di SDN Blok I Cilegon.

 

 

Saeful menyebut, ketika tubuh si anak mengalami cacar gejala pertama biasanya mengalami demam.

"Setelag demam, nyeri badan, pusing, mual dan muncul ruam bintik-bintik merah," katanya.

Ruam itu, kata Saeful, akan membesar dan berisi cairan.

Di mana cairan tersebut biasanya melepuh hingga menjadi kering.

"Cacar air sebetulnya sembuh sendiri dalam jangka waktu satu mingguan sembuh," jelasnya.

Namun demikian, cacar air bisa menular kepada siapapun yang ada di sekitarnya.

Bisa itu melalui kontak langsung ataupun bisa melalui udara.

"Kalau misal anak batuk atau bersin domainnya keluar melalui udara bisa menular ke yang lain," terangnya.

Saeful menyebut penyakit cacar air itu disebabkan virus yang salah satu penyebarannya bisa melalui udara. 

Sehingga salah satu cara untuk mencegahnya, kata dia, apabila ada anak yang terkena cacar bisa di isolasi.

"Kalau ada yang demam jangan disuruh sekolah dulu, karena saat ini bulannya peralihan musim ujan penyebaran virus, kalau demam diisolasi dulu," katanya.

Baca juga: Sebaran Kasus Cacar Monyet Mpox di Banten Selama 2024

Kemudian Saeful juga menyarankan pihak sekolah agar menyediakan sabun pada tempat cuci tangan.

Supaya anak-anak bisa mencuci tangan dengan bersih di lingkungan sekolah.

"Saya juga telah menyarankan agar pakai masker, dan besok rencananya akan ada penyuluhan kepada orang tua murid kami dari Puskesmas sudah sepakat dengan pihak sekolah dan dinas mengundang orang tua murid sekaligus bersih-bersih lingkungan," tandasnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved