Kuliah Kerja Nyata, Mahasiswi UIN SMH Banten Ismy Wahyu Turut Membentuk Pokdarwis Pulau Ay Maluku
Ismy adalah mahasiswi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin
TRIBUNBANTEN.COM - Lambung Kapal Ngapulu berlabuh di Pelabuhan Banda Neira, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Rabu (24/7/2024).
Begitu kapal tiba, sejumlah mahasiswa Universitas Banda Neira sudah berada di pelabuhan untuk menyambut Ismy Wahyu Ismawaty yang menumpang kapal dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Ismy adalah mahasiswi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin (SMH), Kota Serang, Provinsi Banten.
Baca juga: 630 Mahasiswa Baru UT Serang Antusias Ikuti Orientasi Studi di Tangerang
Mahasiswi berusia 21 tahun ini hendak melakukan kuliah kerja nyata (kukerta) selama 40 hari di Kabupaten Maluku Tengah.
Sebagian besar kukertanya dihabiskan di Pulau Ay yang terletak sekitar 40 menit menyeberangi laut dari Pelabuhan Banda Neira.
Perempuan berkerudung itu tidak bersama mahasiswa satu kampusnya, dia berangkat bersama sekitar 20 delegasi non-government organization (NGO) yang bergerak dalam bidang kepemudaan.
Sebelum melanjutkan perjalanan ke Pulau Ay, Ismy menginap selama satu malam di Banda Neira.
Pada Kamis (25/7/2024), mahasiswi asal Kabupaten Lebak ini melanjutkan perjalanan menyeberang dari Pelabuhan Banda Neira ke Pulau Ay menggunakan perahu berkapasitas 100 orang.
Ismy bersama delegasi NGO tiba di Pulau Ay sekitar pukul 13.00 Wit.
Selama di Pulau Ay, mahasiswi UIN SMH berprestasi ini menginap di rumah milik Aksin Ladusu, warga setempat.
Di rumah milik mantan kepala desa itu, Ismy menginap bersama dua delegasi dan lima anggota keluarga.
Baca juga: Alumni SMK dan Mahasiswa Vokasi Raih 5 Medali World Skill Competition di Prancis, Ini Nama-namanya
Pada hari pertama, Ismy dan delegasi NGO menjalankan program kerja (proker) ke SMPN 10 Maluku Tengah.
Selama di Pulau Ay, mereka akan menjalankan program di bidang kesehatan, ekonom kreatif, dan pendidikan.
“Namun, para delegasi NGO itu hanya selama tiga hari menjalankan proker dan meninggalkan pulau. Saya tetap berada di sana,” kata Ismy kepada TribunBanten.com, Rabu (2/10/2024).
Selama tiga hari berada di sana, delegasi NGO tak hanya melaksanan proker ke sekolah, tetapi juga kepada masyarakat setempat.

												      	
												      	
				
			
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.