Respon PDIP Soal Prabowo Gembeleng Menteri di Akmil hingga Makan dengan Misting

TRIBUNBANTEN.COM - Politikus PDIP merespon cara Presiden Prabowo Subianto, dalam menggembleng para menteri Kabinet Merah Putih, di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah.

Diketahui, Dalam pembekalan yang akan berlangsung selama tiga hari pada 25-27 Oktober 2024 itu, para menteri Kabinet Merah Putih latihan baris-berbaris hingga makan seperti prajurit. 

Anggota DPR dari Fraksi PDIP, TB Hasanuddin menilai cara itu untuk menanamkan empati terhadap kebutuhan rakyat.

Baca juga: Beri Pembekalan Soal Antikorupsi ke Menterinya, Prabowo Singgung Analogi Ikan Busuk dari Kepalanya

"Inilah nilai luhur keteguhan prinsip, menteri adalah pembantu presiden, dan presiden memikul mandat rakyat Indonesia untuk menakhodai perjalanan bangsa menuju ke arah yang lebih baik," kata Hasan dalam keterangannya, Jumat (25/10/2024).

Menurut Hasan, latihan tersebut dapat mempertajam kemampuan untuk mengharmonikan gerak langkah bersama sesuai arahan komandan barisan.

Artinya, semua anggota Kabinet Merah Putih harus tunduk pada satu komando, yaitu Presiden Prabowo Subianto dalam mencapai tujuan bersama untuk bangsa dan negara tanpa terkecuali.

Para menteri juga diharuskan mengikuti apel pagi dan hadir tepat waktu dalam kegiatan pembekalan. 

Hasan menyebut hal itu merupakan pembentukan para menteri untuk memikul tanggung jawab sebagai pelayan rakyat.

"Menteri harus selalu sigap bekerja dalam kondisi prima, memiliki kedisiplinan tinggi, dan semangat bekerja keras," ujarnya.

Tak hanya itu, dalam pembekalan para menteri mengikuti makan bersama dengan menggunakan peralatan makan prajurit (misting) yang sederhana dan terbuat dari aluminium tipis.

"Peralatan makan dan sajian makanan merefleksikan apa yang dimakan oleh para prajurit TNI ketika menjaga kedaulatan negara dan juga rakyat biasa, sebuah kesederhanaan yang mencukupi," katanya.

Baca juga: Detik-detik Presiden Prabowo Ikut Upacara di Tengah Hujan Deras saat Petang

Lauk pauk yang tersedia pun sederhana.

Para menteri memakan pangan seperti nasi, sayuran, dan lauk tempe dan tahu atau seiris daging sebagai asupan protein.

"Bagi saya, ini adalah upaya penting menanamkan empati yang lebih kuat di benak para anggota kabinet terhadap kebutuhan rakyat Indonesia," ucap Hasan.