Menko Perekonomian Ungkap Kontribusi Toyota untuk RI: Setor Pajak Rp 23 Triliun per Tahun

Penjualan mobil di Indonesia, hampir selama satu dekade berada di angka 1 juta unit, akan tetapi potensi perkembangannya masih besar.

Editor: Ahmad Haris
Tribunnews.com/Lita Febriani. 
EKSPOR MOBIL TOYOTA - Pelepasan 3 Juta Ekspor bagi Indonesia di Pabrik Toyota, Karawang Plant 1, Jawa Barat, Kamis (9/10/2025). Ekspor mobil Toyota tembus 3 juta unit kendaraan ke lebih dari 100 negara. 

TRIBUNBANTEN.COM - Industri otomotif di  Indonesia menjadi bagian penting penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.

Terdapat ratusan ribu tenaga kerja yang ikut menyokong industri otomotif di Indonesia.

Penjualan mobil di Indonesia, hampir selama satu dekade berada di angka 1 juta unit, akan tetapi potensi perkembangannya masih besar.

Baca juga: Klaim Sudah Dapat Rp 7 Triliun dari Pengemplang Pajak Besar, Purbaya Bidik Rp 60 T Masuk KAS Negara

Toyota, menjadi pabrikan pemimpin otomotif di Indonesia.

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Ia mengatakan, kehadiran Toyota di Indonesia bukan hanya memperkuat industri otomotif, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap penerimaan negara melalui pajak.

Menurut Airlangga, Toyota setiap tahunnya menyetorkan pajak sekitar Rp 23 triliun.

Angka tersebut termasuk Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPnBM) yang dikenakan pada kendaraan bermotor.

"Toyota bayar pajaknya setiap tahun Rp 23 triliun. Ini Toyota Motor dan Toyota Astra kelihatannya, plus PPnBM yang dimasukkan. Jadi cukup signifikan," tutur Airlangga dalam saat acara Pelepasan 3 Juta Ekspor bagi Indonesia di Pabrik Toyota, Karawang Plant 1, Jawa Barat, Kamis (9/10/2025).

Ia menjelaskan, saat ini produksi Toyota di Indonesia mencapai sekitar 300.000 unit per tahun dengan pangsa pasar sebesar 32 persen.

Jika digabung dengan Daihatsu (17 persen) yang sepenuhnya dimiliki oleh Toyota, total pangsa pasar keduanya mencapai 49 persen.

Selain kontribusi pajak, Toyota juga menjadi bagian penting dalam ekosistem industri otomotif nasional. Rantai pasok dalam negeri melibatkan lebih dari 540 pemasok di tingkat tier 2 dan 240 pemasok di tier 1, mulai dari industri baja, plastik, karet, kaca, hingga komponen kendaraan lainnya.

"Oleh karena itu dengan ekosistem supply chain dalam negeri termasuk industri kecil dan menengah, mulai dari tier 2 seperti pabrik baja, pabrik plastik, ban, karet, kaca, komponen ini ada 540 supplier di tier 2 dan 240 di tier 1. Tenaga kerja di ekosistem ada 360.000 orang," ucap Airlangga.

Dengan kontribusi besar terhadap penerimaan negara, lapangan kerja dan penguatan rantai pasok industri, kehadiran Toyota disebut semakin strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

 

SUMBER: TRIBUNNEWS

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved