Kali Pertama Dalam Sejarah, Gunung Fuji Jepang Telat Bersalju, Pertanda Buruk?
Fenomena Gunung Fuji di Jepang yang telat tertutup salju merupakan hal yang langka.
TRIBUNBANTEN.COM - Fenomena Gunung Fuji di Jepang yang telat tertutup salju merupakan hal yang langka.
Pasalnya, dalam kurun waktu 130 tahun, fenomena Gunung Fuji telat bersalju merupakan kali pertama.
Sebagaimana diketahui, Gunung Fuji biasanya tertutup salju hampir sepanjang tahun hingga mencair pada musim panas.
Baca juga: Waspada Hujan Disertai Petir & Angin Kencang, Cek Prakiraan Cuaca Banten Hari Ini, 3 November 2024
Setelah musim panas berakhir, biasanya salju kembali menyelimuti gunung tersebut Salju di puncak Gunung Fuji biasanya kembali mulai terbentuk rata-rata pada 2 Oktober setiap tahunnya.
Akan tetapi, hingga Selasa (30/11/2024), tidak ada tanda-tanda salju di puncak gunung berapi setinggi 3.776 meter di atas permukaan laut tersebut.
Tanggal tersebut menandakan Gunung Fuji mengalami periode puncak tanpa salju paling lama dalam 130 tahun terakhir bila dihitung sejak 1894, tahun ketika Kantor Meteorologi Lokal Kofu memulai pengamatan di gunung itu.
Baca juga: 7 Wisata Pantai di Kawasan Anyer-Cinangka dengan Spot Sunset Keren
Yutaka Katsuta dari Kantor Meteorologi Lokal Kofu mengatakan, belum adanya salju di puncak Gunung Fuji disebabkan karena cuaca yang lebih hangat daripada periode-periode sebelumnya.
Tahun lalu, salju di puncak Gunung Fuji terbentuk pada 5 Oktober, sedikit telat daripada rata-rata.
Jauh sebelumnya, selimut salju di puncak Gunung Fuji juga sempat mengalami keterlambatan dalam jangka waktu yang cukup panjang sebanyak dua kali, masing-masing pada 1955 dan 2016, yakni pada 26 Oktober.
"Suhu tinggi pada musim panas ini, dan suhu tinggi ini berlanjut hingga September, menghalangi udara dingin," kata Katsuta kepada AFP.
Dia mengatakan, terlambatnya salju yang menutupi gunung tersebut kemungkinan disebabkan oleh perubahan iklim.
Pertanda buruk?
Musim panas di Jepang tahun ini merupakan musim panas terpanas yang pernah tercatat, menyamai tingkat yang terjadi pada 2023.
Panasnya musim panas di negara tersebut tak lepas dari gelombang panas ekstrem yang dipicu oleh perubahan iklim yang juga melanda banyak bagian dunia.
Dilansir dari The Smithsonian Magazine, rendahnya tutupan salju di Gunung Fuji merupakan salah satu indikator yang menunjukkan pertanda musim dingin yang lebih hangat.
Azizah Salsha Pernah Akui Tak Ada Rencana Nikah Muda, Kini Diceraikan Pratama Arhan |
![]() |
---|
Azizah Salsha dan Pratama Arhan Diam-diam Gelar Sidang Cerai Perdana |
![]() |
---|
21 Agustus 2025 Memperingati Hari Apa? Ada Hari Juang Polri, Ini Sejarahnya |
![]() |
---|
Parah! Total Tonase Bom yang Dijatuhkan ke Gaza oleh Israel Setara 6 Kali Tonase Bom Atom Hiroshima |
![]() |
---|
Polandia Lumat Jepang Sang Wakil Asia, Lolos ke Semifinal VNL 2025 Putra |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.