Tanggul Laut Raksasa Bakal Dibangun dari Laut Cilegon, Tangerang hingga Gresik

Presiden Prabowo Subianto sangat serius dalam pembangunan tanggul raksasa (giant sea wall) yang membentang dari Banten hingga Gresik.

Editor: Abdul Rosid
Kontan
Presiden Prabowo Subianto sangat serius dalam pembangunan tanggul raksasa (giant sea wall) yang membentang dari Banten hingga Gresik. 

TRIBUNBANTEN.COM - Presiden Prabowo Subianto sangat serius dalam pembangunan tanggul raksasa (giant sea wall) yang membentang dari Banten hingga Gresik.

Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

AHY menjelaskan, pembangunan giant sea wall tersebut dilakukan demi memastikan masyarakat Indonesia mendapatkan penghidupan yang layak, khususnya bagi nelayan yang berada di kawasan pesisir.

Baca juga: 200 Hektar Tanah Sitaan Korupsi di Banten Bakal Disulap Jadi Perumahan Rakyat

“Kita harap akan ada tanggul yang lebih kokoh, lebih tinggi dan bisa mengamankan masyarakat terutama para nelayan yang ada di pesisir Utara. Jadi itu dua highlight selain proyek-proyek yang kita lanjutkan untuk dibangun ke depan,” jelasnya.

AHY tak memungkiri pembangunan giant sea wall bakal menelan anggaran yang cukup besar. 

Untuk itu, dia mengimbau Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk memilah proyek lainnya selain proyek ini.

AHY pun mengimbau agar pembangunan tanggul raksasa itu bisa dilakukan dengan skema pembiayaan kreatif agar tak mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Baca juga: 56 Rumah di Lebak Rusak Usai Dihantam Angin Kencang Disertai Hujan

"Memang semangatnya kita lebih hemat, tapi lebih tepat sasaran, jadi nanti tak semua proyek infrastruktur itu bersumber dari APBN ada yang bersumber dari yang lain," tandasnya.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menjelaskan proyeksi panjang tanggul dari Cilegon sampai Gresik mencapai 958 kilometer (km).

"Kami sudah buat trial 1 dari Tangerang ke Bekasi sepanjang 43 km beberapa tahun lalu dengan grant dari Korea Selatan dan Belanda untuk basic design," terangnya.

Kerja sama Indonesia, Korea Selatan dan Belanda untuk tanggul laut di mulai pada 2016 dengan pembentukan Trilateral Cooperation.

Hal ini bertujuan mengembangkan strategi komprehensif dan business case dalam upaya pemulihan lingkungan Pesisir Teluk Jakarta.

Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved