Dinkes Ungkap Kasus DBD di Kota Serang Melonjak Lebih dari 2 Kali Lipat

Dinkes Kota Serang mencatat sepanjang tahun 2024, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang menjangkiti warga Kota Serang mengalami peningkatan.

Penulis: Ade Feri | Editor: Ahmad Haris
Mildaniati/TribunBanten.com
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang, Ahmad Hasanudin. 

Laporan wartawan TribunBanten.com Ade Feri Anggriawan 

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Dinas kesehatan (Dinkes) Kota Serang mencatat sepanjang tahun 2024, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang menjangkiti warga Kota Serang mengalami peningkatan.

Kepala Dinkes Kota Serang, Ahmad Hasanudin mengatakan, jumlah peningkatan tersebut mencapai lebih dari dua kali lipat.

"Untuk kasus DBD di Kota Serang tahun 2023 itu ada 311 kasus, sedangkan tahun ini melonjak sebanyak 853 kasus," ujarnya kepada wartawan, Selasa (10/12/2024).

Baca juga: Tatu Minta Ribuan Kader Posyandu di Kabupaten Serang Reaktif Antisipasi DBD

"Jumlah itu berdasarkan catatan sejak Januari hingga Desember ini," sambungnya. 

Ahmad Hasanudin mengatakan, penyakit DBD diakibatkan karena faktor cuaca musim hujan.

"Karena di musim hujan ini banyak terjadi genangan air dan saluran air yang tersumbat sehingga itu membuat sarang nyamuk banyak bertambah," ucapnya. 

Ia menyebut, penyebaran penyakit DBD di Kota Serang menyebar rata di seluruh kecamatan.

"Dan tentu kalau paling banyak ya di daerah yang penduduknya paling padat yaitu di Kecamatan Serang," ucapnya. 

Adapun untuk rentang usia yang mengidap penyakit DBD, rerata anak-anak dan dewasa.

Baca juga: Dinkes Kota Serang Minta Warga Waspadai Berbagai Penyakit Ini saat Musim Hujan

Untuk dirinya mengaku, telah menginstruksikan seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat, secara berkesinambungan sebagai upaya pencegahan.

"Agar masyarakat mau meningkatkan kesadarannya dan gotong royong bersama-sama, mengalirkan air-air yang tergenang," ujar Hasanudin. 

"Selain itu kita juga perlu melakukan gerakan 3M yaitu dengan cara menguras, mengubur, dan menutup tempat-tempat penampungan air bersih, agar tidak menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti," jelasnya

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved