Selat Sunda Banten Dibayang-bayangi Gempa Megathrust, BRIN: Berpotensi Tsunami 20 Meter
Gempa megathrust berpotensi mengguncang di Selat Sunda Banten dan sejumlah wilayah lain di Indonesia.
TRIBUNBANTEN.COM - Gempa megathrust berpotensi mengguncang di Selat Sunda Banten dan sejumlah wilayah lain di Indonesia.
Peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Nuraini Rahma Hanifa mengatakan, potensi bencana dalam bentuk gempa megathrust di wilayah selatan Jawa bisa saja terjadi.
Gempa tersebut, menurut dia, dapat memicu tsunami dengan skala seperti yang terjadi di Aceh pada 26 Desember 2004 silam.
Baca juga: Istri Wapres Gibran Bakal Berkunjung ke Serang Banten, Ini Jadwalnya
Daftar zona megathrust di Indonesia
Megathrust adalah jenis patahan besar yang terletak di zona subduksi, tempat lempeng tektonik lebih padat bergerak ke bawah lempeng yang lebih ringan.
Pergerakan ini menciptakan tekanan yang bisa menyebabkan gempa bumi dengan magnitudo tinggi, ketika dilepaskan secara tiba-tiba.
Bukan hanya potensi menghasilkan gempa besar, kondisi tersebut juga bisa memicu tsunami dengan gelombang tinggi.
Dilansir dari Kompas.com, Selasa (13/8/2024), wilayah Indonesia dikelilingi oleh titik-titik megathrust, antara lain:
Aceh-Andaman
Nias-Simeulue
Kepulauan Batu
Mentawai-Siberut
Mentawai–Pagai
Enggano
Selat Sunda, Banten
Selatan Jawa Barat
Selatan Jawa Tengah-Jawa Timur
Selatan Bali Selatan Nusa Tenggara Barat (NTB)
Selatan Nusa Tenggara Timur (NTT)
Laut Banda Selatan
Laut Banda Utara
Utara Sulawesi
Subduksi lempeng Laut Filipina.
Setiap zona megathrust memiliki potensi gempa yang berbeda.
Namun, tidak setiap gempa megathrust menimbulkan potensi tsunami.
Pasalnya, tsunami memiliki syarat gempa besar dengan titik pusat gempa atau hiposenter dangkal dan gerak naik.
Meski demikian, bukan tidak mungkin tsunami menyusul gempa di sejumlah zona megathrust tersebut.
Potensi tsunami di Selat Sunda
Rahma mengungkapkan, segmen megathrust di selatan Jawa, termasuk Selat Sunda, menyimpan energi tektonik yang signifikan.
Berdasarkan risetnya, segmen selatan Jawa ini berpotensi melepaskan gempa berkekuatan magnitudo (M) 8,7 hingga 9,1.
"Potensi megathrust ini dapat memicu goncangan gempa yang besar dan tsunami, yang menjalar melalui Selat Sunda hingga ke Jakarta dengan waktu tiba sekitar 2,5 jam," ungkap Rahma, dikutip dari laman BRIN, Kamis (26/12/2024).
Jika tsunami terjadi, dari simulasi yang dilakukan oleh BRIN bersama tim peneliti dari berbagai institusi, ketinggian gelombang diperkirakan bisa mencapai hingga 20 meter.
Menurut simulasi, gelombang tsunami berpotensi setinggi 20 meter di pesisir selatan Jawa, 3–15 meter di Selat Sunda, dan sekitar 1,8 meter di pesisir utara Jakarta.
Penelitian ini juga menunjukkan, fenomena serupa pernah terjadi dalam sejarah. Misalnya, saat tsunami Pangandaran 2006 yang dipicu oleh marine landslide di dekat Nusa Kambangan.
"Energi yang terkunci di zona subduksi selatan Jawa terus bertambah seiring waktu," ujar Rahma.
"Jika dilepaskan sekaligus, goncangan akan memicu tsunami tinggi yang bisa berdampak luas, tidak hanya di selatan Jawa tetapi juga di wilayah pesisir lainnya," tambahnya.
Melalui penelitian paleotsunami, Rahma mengungkapkan, BRIN menemukan bahwa gempa megathrust di selatan Jawa memiliki periode ulang sekitar 400–600 tahun.
Dengan kejadian terakhir diperkirakan pada 1699, energi yang tersimpan saat ini pun dinilai telah mencapai titik kritis.
Prakiraan Cuaca Banten Hari Ini, Jumat 29 Agustus 2025 di Serang, Pandeglang, Lebak hingga Tangerang |
![]() |
---|
Cuaca Besok, Jumat 29 Agustus 2025: Cek Hujan di Pandeglang, Serang, Lebak dan Cilegon |
![]() |
---|
INFO Batas Akhir Pemutihan Pajak Kendaraan Banten 2025, Biaya Mutasi Gratis |
![]() |
---|
Ribuan Buruh Geruduk KP3B Serang, Tuntut Kenaikan Upah 10 Persen dan Hapus Outsourcing |
![]() |
---|
Pandeglang Melawan Sampah! Warga Balas Tuduhan Wagub Banten Dimyati soal Politisasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.