Kisah Wanita Paruh Baya asal Pandeglang, 11 Tahun Jadi Pengusaha Kolang-kaling Musiman saat Ramadhan

Juha (54), warga Kampung Bangko, Desa Dahu, Kecamatan Cikedal, Kabupaten Pandeglang, pengusaha kolang-kaling musiman Ramadhan. 

Penulis: Misbahudin | Editor: Ahmad Tajudin
TribunBanten.com/Misbahudin
KOLANG-KALING : Juha (54), warga Kampung Bangko, Desa Dahu, Kecamatan Cikedal, Kabupaten Pandeglang, pengusaha kolang-kaling musiman Ramadhan, Minggu (2/3/2025) 

Untuk mendapatkan buah kolang-kaling, Juha mengambil dari kebun milik sendiri dan beli dari orang lain.

"Jadi sebagian dapat beli, sebagian dapat dari kebun sendiri," ujaranya. 

Keuntungan yang Juha dapat dari mentahan buah yang belum diolah sebanyak 5 kuintal, akan menjadi 25 kilogram setelah diolah.

Dari 25 kilogaram akan menghasilkan uang sebesar Rp 200.000 sampai dengan Rp 250.000. 

"Itu kalau mentahnya 5 kuintal, maka jadi 25 kilogaram," katanya. 

Baca juga: Harga Tiket Masuk Taman Mini Indonesia Indah Jakarta Timur, Diskon 50 Persen Selama Ramadhan 2025

Bagi masyarakat di kampungnya, Juha sudah terkenal pengusaha kolang-kaling musiman. 

Sehingga bagi masyarakat yang membutuhkan kolang-kaling bisa langsung datang ke rumahnya.

Penjualannya pun tidak hanya di rumah saja, melainkan juga dikirim ke pasar. 

"Lumayan cukup terkenal, bahkan suka banyak datang ke sini juga," katanya. 

Juha mengaku, bahwa buah kolang-kaling sekarang ini sudah cukup langka, sehingga untuk mencarinya pun sangatlah tidak mudah.

"Iya sekarang pohon nya sudah banyak yang ditebang, makanya agak susah juga cari nya," ungkapnya. 

Dari hasil penjualan buah kolang-kaling, uang yang didapatkan Juha pakai untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. 

"Iya untuk kebutuhan sehari-hari, karena kita juga hanya memanfaatkan momentum saja," pungkasnya.

 

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved