Unik! Letusan Suara Meriam Jadi Tanda Waktu Buka Puasa dan Imsak di Rangkasbitung Lebak

Laporan wartawan TribunBanten.com, Misbahudin 

TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Suasana unit terjadi saat memasuki waktu berbuka puasa dan imsak di sekitaran Mesjid Agung Al-A'araf Rangkasbitung, Lebak.

Bukan suara sirine, tanda waktu buka puasa dan imsak di wilayah ini ditandai dengan suara letusan meriam.

Pantauan TribunBanten.com, dua Meriam kecil tersebut dipajang di depan gerbang Masjid Agung Al-A'araf.

Baca juga: Jadwal Penukaran Uang Baru di Tangerang, Serang, Cilegon, Lebak dan Pandeglang

Meriam itu dijadikan tanda waktu buka puasa dan imsak oleh pengurus Masjid Agung Al-A'araf selama bulan suci Ramadan.

DKM Masjid Agung Al-A'araf, Taufik mengatakan, bahwa Mariam itu ada pada jaman Bupati Lebak, Mochamad Yas'a Mulyadi. 

"Pokonya yang saya tahu pada zaman Pak Yas'a bupatinya," katanya saat ditemui di Mesjid Agung Al-A'araf, Jumat (7/3/2025).

Meskipun Meriam itu kecil bentuknya, namun suaranya terdengar sampai 3 kecamatan, yakni Rangkasbitung, Kalanganyar dan Cibadak.

"Lumayan jauh, sampai 3 kecamatan lah suaranya terdengar. Tapi tergantung angin juga, karena pantulannya akan lebih kuat kalau anginnya bagus," ujaranya. 

Taufik menjelaskan, butuh waktu dua menit untuk mempersiapkan Meriam ini bisa diletuskan.

Mulai dari memasukan minyak tanah dan karbit ke dalam Meriam, kemudian menyiapkan kain yang sudah dibakar.  

Tepat pada pukul 18.15 WIB waktunya buka puasa, sumbu Meriam itu dibakar dan mengeluarkan suara layaknya Meriam asli menggelegar. 

Sementara itu, salah seorang warga Kecamatan Cipanas, Lebak, Asep mengaku kagum melihat 2 meriam kecil itu. 

"Bagus sekali, ini ciri khas, saya suka. Meskipun kecil tapi suaranya sangat menggelegar," ucapnya.