Apa itu Vasektomi? Usulan Dedi Mulyadi yang Ditolak MUI dan PBNU
Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tegas menolak Vaksetomi yang diusulkan Dedi Mulyadi
TRIBUNBANTEN.COM-Usulan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bahwa syarat penerima bantuan sosial (bansos) dari pemerintah harus vaksetomi, memicu polemik.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tegas menolak.
Wakil Ketua Lembaga Kesehatan Majelis Ulama Indonesia (LK-MUI) Dr dr Bayu Wahyudi SpOG, tidak menyarankan pria melakukan vasektomi untuk mencegah kehamilan.
Menurutnya, untuk saat ini, kesuksesan rekanalisasi (penyambungan kembali) pasca vasektomi masih rendah. Sehingga jika sudah melakukan vasektomi, akan permanen tidak punya anak.
"Sehingga kita lihat dalam agama Islam ini sebaiknya dicegah (vasektomi) karena ada pilihan lain. Dalam fatwa MUI diharamkan atau tidak boleh. Ini sebaiknya dilakukan upaya-upaya metode kontrasepsi lain," tegasnya.
Bayu menegaskan bahwa vasektomi sebaiknya dihindari dan memilih metode kontrasepsi lain. Sebab, metode ini bersifat permanen dan vasektomi merusak organ-organ tubuh, sehingga dilarang dalam Islam.
Bayu menerangkan Komisi Fatwa MUI telah mengeluarkan fatwa terkait vasektomi sejak 1979 yang menyatakan vasektomi hukumnya haram.
Ketua Bidang Keagamaan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ahmad Fahrur Rozi meminta pemerintah mengkaji usulan vasektomi menjadi syarat mendapatkan bantuan sosial (bansos).
Fahrur menuturkan, akan sangat menyedihkan apabila melihat masyarakat yang kekurangan ekonomi harus dipaksa vasektomi hanya karena bansos.
"Itu sangat menyedihkan bagaimana orang miskin harus dimandulkan, sesuatu yang saya kira harus dinilai kembali secara nalar," ujar Gus Fahrur, panggilan akrabnya, kepada Kompas.com, Sabtu (3/5/2025).
Gus Fahrur menuturkan, penerapan vasektomi perlu mengutamakan aspek keagamaan, bukan hanya sekedar menjadi syarat bansos.
Sejumlah ulama juga telah mengeluarkan fatwa bahwa vasektomi adalah tindakan yang haram berdasarkan syariat Islam.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengusulkan agar penerima bansos di Jawa Barat mengikuti program KB, termasuk vasektomi sebagai syarat utama.
la menilai langkah itu bisa mengendalikan laju kelahiran di kalangan keluarga prasejahtera, sekaligus memastikan distribusi bantuan pemerintah menjadi lebih adil.
Sebenarnya apa itu vaksetomi?
Vasektomi adalah prosedur medis berupa pemotongan vas deferens, yaitu saluran kecil dalam skrotum yang membawa sperma dari testis ke penis.
Metode KB permanen untuk pria ini juga dikenal sebagai sterilisasi. Meski menghentikan aliran sperma, vasektomi tidak memengaruhi kemampuan pria dalam ejakulasi dan mencapai orgasme.
Prosedur ini dirancang untuk mencegah kehamilan secara efektif dan permanen. Seberapa Efektif? Dikutip dari laman resmi BKKBN, vasektomi memiliki tingkat keberhasilan hingga 99 persen dalam mencegah kehamilan.
Artinya, dari 100 pasangan, kurang dari satu wanita bisa hamil dalam setahun setelah pasangannya menjalani prosedur ini.
Namun, setelah vasektomi, pria disarankan menjalani tes lanjutan 8–16 minggu kemudian untuk memastikan tidak ada sperma tersisa.
Dalam beberapa kasus langka, vas deferens bisa menyambung kembali secara alami.
Jenis-jenis Vasektomi
Terdapat dua metode vasektomi:
Vasektomi Konvensional
Dokter membuat sayatan pada skrotum, lalu mengangkat, mengikat, atau membakar (katerisasi) vas deferens. Sayatan kemudian dijahit.
Vasektomi Tanpa Pisau Bedah (No-Scalpel)
Metode ini menggunakan penjepit kecil untuk menahan saluran sperma, lalu membuat lubang kecil di kulit tanpa sayatan.
Vas deferens dipotong dan diikat. Karena minim risiko dan tidak perlu jahitan, metode ini lebih populer.
Proses Pemulihan Setelah prosedur, pria mungkin mengalami bengkak, perdarahan, atau rasa tidak nyaman. Kompres dingin bisa membantu meredakan pembengkakan dan nyeri.
Disarankan untuk tidak melakukan ejakulasi selama setidaknya tujuh hari pascaoperasi. Mereka yang baru menjalani vasektomi juga dianjurkan mengenakan celana dalam ketat untuk menopang skrotum dan menghindari aktivitas berat selama seminggu, atau sesuai anjuran dokter.
Manfaat Vasektomi
Vasektomi dikenal sangat efektif sebagai kontrasepsi jangka panjang.
Kenyamanan dan Keamanan
Prosedur ini tidak memengaruhi kadar testosteron, fungsi ereksi, libido, maupun orgasme. Pria bisa langsung pulang setelah prosedur selesai.
Risiko yang Mungkin Terjadi
Meskipun tergolong aman, vasektomi tetap memiliki potensi risiko seperti:
- Infeksi Nyeri pada testis
- Granuloma sperma (penumpukan sperma yang membentuk benjolan)
- Hematoma (penggumpalan darah di skrotum)
- Sensasi penuh pada testikel
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan MUI
Sosok-Profil Gus Yahya, Ketum PBNU yang akan Diperiksa KPK Terkait Kasus Korupsi Kuota Haji Kemenag |
![]() |
---|
Tragedi Majelis Taklim Ambruk di Bogor, Dedi Mulyadi Siap Tanggung Biaya Perawatan Korban |
![]() |
---|
MUI Bekasi Sebut Pengajian Umi Cinta Soal Masuk Surga Bayar Rp1 Juta Tak Menyimpang dari Islam |
![]() |
---|
Irjen Karyoto Cari Pemilik Akun Penyebar Hoaks, Besan Dedi Mulyadi: Akun Luar Negeri, Buzzer mahal |
![]() |
---|
Bripka Cecep Gugur di Pesta Pernikahan Wabup Garut Putri Karlina, Naik Pangkat Jadi Aipda Anumerta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.