Hanya Ada di Banten, Budidaya Ikan Mas Sinyonya Jadi Daya Tarik Wisatawan ke Desa Bandung Pandeglang

Budidaya Ikan Mas Sinyonya, ikan khas yang hanya ditemukan di Desa Bandung, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Editor: Abdul Rosid
Dok/Bumdes Bandung
IKAN MAS SINYONYA - Budidaya Ikan Mas Sinyonya, ikan khas yang hanya ditemukan di Desa Bandung, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang, Banten, menjadi magnet wisata baru sekaligus penggerak ekonomi lokal. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Abdul Rosid

TRIBUNBANTEN.COM, PANDEGLANG – Budidaya Ikan Mas Sinyonya, ikan khas yang hanya ditemukan di Desa Bandung, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang, Banten, menjadi magnet wisata baru sekaligus penggerak ekonomi lokal.

Program budidaya ini dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Bandung dan telah berjalan sejak tahun 2018.

Awal Mula Budidaya Ikan Mas Sinyonya

Kepala Desa Bandung, Wahyu Kusnadi Harja, mengungkapkan bahwa gagasan budidaya ikan ini muncul saat awal masa jabatannya. Ia prihatin melihat populasi Ikan Mas Sinyonya yang hampir punah, padahal memiliki nilai budaya dan sejarah yang tinggi bagi masyarakat setempat.

Baca juga: Empat Pejabat Eselon II di Pandeglang Incar Kursi di Pemprov Banten

“Tahun 2018 saya mulai melakukan budidaya. Alhamdulillah sampai sekarang masih berjalan,” kata Wahyu saat dihubungi via telepon, Jumat (2/5/2025).

Ia menambahkan, modal awal budidaya berasal dari Dana Desa (DD) tahun 2018 sebesar Rp100 juta. Namun, sejak 2020 penyertaan modal dihentikan karena program ini sudah menghasilkan profit secara mandiri.

Ikan Langka dengan Cerita Rakyat Kuat

Menurut Wahyu, Ikan Mas Sinyonya dipercaya warga sebagai ikan purbakala karena hanya ditemukan di wilayah Pandeglang dan memiliki ciri khas unik, seperti mata sipit dan bentuk tubuh berbeda dari ikan mas biasa.

“Warga percaya ini ikan purba. Bentuknya beda dan unik,” jelas Wahyu.

Ia juga menjelaskan asal-usul nama “Sinyonya” yang merujuk pada gelar kehormatan. Dalam cerita rakyat, ikan ini dahulu menjadi santapan para raja dan penguasa.

“Nyonya itu artinya tuan, atasan, atau orang yang berkuasa. Jadi ikan ini dianggap istimewa sejak dulu.”

Daya Tarik Wisata Baru di Desa Bandung

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Bandung, Asep Adam, menyebutkan bahwa budidaya Ikan Mas Sinyonya telah mendatangkan ratusan wisatawan setiap minggunya.

“Ikan ini sudah jadi ikon Desa Bandung. Setiap minggu ada 300-400 orang yang datang hanya untuk melihat atau membeli,” ujarnya.

Kehadiran wisatawan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi lokal, mulai dari pekerja budidaya hingga pelaku UMKM. Saat ini, Desa Bandung telah berstatus sebagai desa mandiri dan desa wisata.

“UMKM hidup, banyak warga yang mulai jualan. Ekonominya benar-benar terasa meningkat,” tambah Asep.

Sudah Terdaftar Hak Kekayaan Intelektual (HKI)

Sebagai langkah perlindungan, pada tahun 2023, Pemerintah Desa Bandung telah mendaftarkan Ikan Mas Sinyonya sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Hal ini dilakukan agar ikan tersebut tidak bisa diklaim oleh daerah lain.

“Sudah didaftarkan HKI, jadi sekarang resmi milik Pandeglang. Tidak bisa diakui oleh daerah lain,” tegas Asep.

Harga

Meski bersifat eksklusif, Ikan Mas Sinyonya tetap dijual ke masyarakat umum. Harga per kilogramnya berkisar antara Rp200 ribu hingga Rp240 ribu.

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved