Melalui Program MINYAKU, Pengumpulan Minyak Jelantah di Cilegon Capai 7,6 Ton

Pengelolaan minyak jelantah yang diinisiasi oleh Chandra Asri Group (CAG) melalui program MINYAKU mencatatkan pencapaian signifikan di wilayah Cilegon

Editor: Ahmad Tajudin
TribunBanten.com/Ahmad Tajudin
MINYAK JELANTAH - Momen saat jurnalis di Cilegon mengumpulkan minyak jelantah di IPST Asari Cilegon, sekitar Mei 2025. 

TRIBUNBANTEN.COM -  Pengelolaan minyak jelantah yang diinisiasi oleh Chandra Asri Group (CAG) melalui program MINYAKU mencatatkan pencapaian signifikan di wilayah Kota Cilegon.

Sejak diluncurkan pada Februari 2025 lalu, pengumpulan minyak jelantah di Kota Cilegon mencapai total 7,6 ton.

Minyak jelantah yang terkumpul tersebut, seluruhnya disalurkan melalui mitra pengelola IPST Asari, industri daur ulang terpadu binaan CAG yang saat ini memiliki gudang penyimpanan minyak jelantah berkapasitas 14 ton. 

Fasilitas ini dikelola bersama oleh CAG dan TUKR, perusahaan mitra pengolahan jelantah, sebagai bagian dari upaya memperkuat sistem pengelolaan jelantah yang terintegrasi dan memastikan limbah yang dikumpulkan dapat diolah secara aman menjadi produk bernilai guna.

Saat ini, program MINYAKU di wilayah Kota Cilegon dilakukan dengan menyasar rumah tangga, serta pelaku bisnis dan akan terus dikembangkan jangkauannya.

Baca juga: Chandra Asri Group Bagikan 12 Sapi, 1 Kerbau dan 83 Kambing Kurban untuk Warga Cilegon dan Serang

Program ini menitikberatkan pada penguatan praktek pengelolaan limbah berkelanjutan di masyarakat, sekaligus membuka peluang ekonomi baru dari pengolahan limbah rumah tangga. 

Dalam rangka memperluas jangkauan program MINYAKU, CAG turut menggandeng kalangan media lokal melalui kompetisi pengumpulan jelantah yang diikuti oleh para jurnalis dari berbagai media massa di Cilegon.

Dari program ini, jurnalis yang berpartisipasi dalam kompetisi ini  berhasil mengumpulkan 2,9 ton minyak jelantah.

Head of Corporate Communications CAG, Chrysanthi Tarigan, menjelaskan pihaknya berupaya merangkul elemen masyarakat melalui ragam inisiatif dan komunikasi yang melibatkan para mitra.

"Khususnya dalam membangun kebiasaan ramah lingkungan," kata Chrysanthi.

Chrysanthi mengungkapkan, program MINYAKU menjadi wujud nyata pelibatan masyarakat, terutama media lokal yang selama dua bulan ini telah menunjukkan antusiasme dan kontribusi nyata di wilayah Cilegon.

Baca juga: Dukung Asta Cita, Chandra Asri Group Cetak SDM Unggul Melalui Pendidikan Vokasi Petrokimia

"Semangat ini tercermin dari  jumlah jelantah terkumpul selama dua bulan di wilayah Cilegon. Kami berharap, melalui pelibatan berbagai kalangan termasuk rekan-rekan media, dapat mengajak serta berbagai pihak untuk turut dalam kegiatan positif ini." jelas 

Sementara itu, Head of Brand & Partnership TUKR, Adhi Putra Tawakal mengapresiasi seluruh pihak mulai dari rumah tangga, UMKM, hingga rekan-rekan jurnalis yang telah berkontribusi dalam program MINYAKU.

"Minyak jelantah adalah limbah yang memiliki nilai tinggi jika dikelola secara tepat. Karena itu, kami mendorong masyarakat untuk terus melanjutkan kebiasaan positif ini," ungkapnya.

Menurut Adhi, selain memberikan manfaat ekonomi, pengumpulan dan pengolahan jelantah juga berperan penting dalam menjaga kesehatan masyarakat dan melindungi kelestarian lingkungan.

"Ini menjadikan pengelolaan jelantah sebagai bagian dari rutinitas sehari-hari merupakan langkah sederhana dengan dampak besar bagi masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan." pungkasnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved