Arti Kata Bahasa Arab

Arti Wa La Ta Kulu Amwalahum Ila Amwalikum, QS An-Nisa Ayat 2 soal Larangan Memakan Harta Anak Yatim

Berikut arti lafadz Wa La Ta Kulu Amwalahum Ila Amwalikum, yang diketahui merupakan potongan ayat suci Al-Quran surat An-Nisa Ayat 2.

Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Ahmad Tajudin
Canva/Tribun Banten
ILUSTRASI - Berikut arti lafadz Wa La Ta Kulu Amwalahum Ila Amwalikum, yang diketahui merupakan potongan ayat suci Al-Quran surat An-Nisa Ayat 2. 

TRIBUNBANTEN.COM - Berikut arti lafadz Wa La Ta Kulu Amwalahum Ila Amwalikum, yang diketahui merupakan potongan ayat suci Al-Quran surat An-Nisa Ayat 2.

Dalam ayat ini, menjelaskan tentang larangan memakan harta anak yatim.

Pada ayat 2 surat An-Nisa, disebutkan bahwa bagi siapapun yang memakan harta besar akan mendapatkan dosa besar.

Sebagai umat Islam, tentu kita diperintahkan untuk memuliakan anak-anak yatim.

Baca juga: Arti Allahumma Ya Farijal Hammi Wa Kashifal Ghammi, Berikut Amalan Dzikir & Doa Agar Dagangan Laris

Baca juga: Arti Ya Robbi Ballighna Nazuruh, Doa Agar Disegerakan ke Tanah Suci Lengkap dengan Tulisan Arabnya

Terlebih saat ini merupakan bulan Muharram, yang mana tepat pada tanggal 10 Muharram merupakan lebaran anak yatim. Sehingga alangkah baiknya kita memuliakan anak-anak yatim.

Surat An-Nisa Ayat 2

Tulisan Arab

وَءَاتُوا۟ ٱلْيَتَٰمَىٰٓ أَمْوَٰلَهُمْ ۖ وَلَا تَتَبَدَّلُوا۟ ٱلْخَبِيثَ بِٱلطَّيِّبِ ۖ وَلَا تَأْكُلُوٓا۟ أَمْوَٰلَهُمْ إِلَىٰٓ أَمْوَٰلِكُمْ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ حُوبًا كَبِيرًا

Tulisan Latin

Wa ātul-yatāmā amwālahum wa lā tatabaddalul-khabīṡa biṭ-ṭayyibi wa lā ta`kulū amwālahum ilā amwālikum, innahụ kāna ḥụbang kabīrā

Artinya:

“Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah dewasa) harta mereka, janganlah kamu menukar yang baik dengan yang buruk, dan janganlah kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sungguh, (tindakan menukar dan memakan) itu adalah dosa yang besar.”

Anak yatim yang berkekurangan sangat mendapat perhatian dalam Islam. Umat Islam diwajibkan untuk peduli, bersedekah kepada anak yatim yang kehilangan orangtuanya, sampai dia baligh dan mandiri secara finansial. 

Apabila anak yatim tersebut memiliki harta yang lebih atau kaya, maka umat Islam dilarang untuk mengambil atau memakan hartanya.

Baca juga: Arti Wa Yarzuqhu Min Haitsu lla Yahtasib, Potongan Ayat 1.000 Dinar sebagai Doa Pembuka Pintu Rezeki

Baca juga: Arti Fabiayyi Ala Irobbikuma Tukadziban, Potongan QS Ar-Rahman yang Diulang 31 Kali, Simak Maknanya

Sebagaimana dijelaskan Syekh Mutawalli Sya’rawi dikutip dari laman NU Online bahwa jika anak yatim memiliki harta yang banyak, maka orang yang merawatnya harus menjaga harta tersebut seperti yang dijelaskan dalam Surat An Nisa ayat 2 tersebut di atas.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved