Film Animasi Merah Putih One For All Tayang Mulai 14 Agustus, Hanung Bramantyo: Cor-coran Kasar
Menurut Hanung Bramantyo, film animasi Merah Putih One For All sebenarnya belum tuntas dibuat.
TRIBUNBANTEN.COM - Belakangan film animasi Merah Putih One For All mendapat sorotan tajam dari netizen.
Film animasi Merah Putih One For All adalah sebuah film animasi yang menceritakan sekelompok anak yang berpetualang mencari bendera Merah Putih yang hilang.
Merah Putih One For All akan tayang pada 14 Agustus 2025 secara serentak di seluruh bioskop di Indonesia.
Sinopsis Merah Putih One For All bercerita tentang sekelompok anak yang terpilih menjadi Tim Merah Putih.
Anak-anak ini tinggal di sebuah desa yang sedang melakukan persiapan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia.
Sekelompok anak ini mendapatkan tugas untuk menjaga bendera Merah Putih yang selalu dikibarkan setiap upacara 17 Agustus.
Film ini akan menyuguhkan petualangan anak-anak dari berbagai suku di Indonesia ini yang harus menyelamatkan bendera Merah Putih yang hilang secara misterius.
Diproduksi oleh Perfiki Kreasindo, film animasi Merah Putih One For All disutradari oleh Endiarto dan Bintang Takari.
Lalu siapa Bintang Takari dan Endiarto?
Dikutip dari Tribunnews.com, tidak banyak informasi mengenai keduanya maupun rumah produksi Perfiki Kreasindo, baik di media sosial ataupun internet.
Instagram @perfiki.tv juga terlihat belum memproduksi satu pun film dan hanya terlihat menyelenggarakan acara Pemilihan Putri Asuransi Indonesia.
Jumlah pengikut yang tak banyak ini mengindikasikan jika Perfiki Kreasindo bukan sebuah perusahaan film besar.
Namun di akun @perfiki. tv ada video dan foto yang memperlihatkan Endiarto yang juga CEO Perfiki Kreasindo bertemu dengan Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sekaligus Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha.
"CEO Perfiki,tv bro Endiarto ngobrol bareng dengan pak Wamen Kebudayaan tentang prospek Perfiki.tv untuk program-program kebudayaan," tulis akun @perfiki.tv di video yang diunggah di Instagram Feeds pada tanggal 4 April 2025, dikutip Minggu(10/8/2025).
Sementara itu jejak digital sang animator sekaligus sutradara film animasi Merah Putih One For All benar-benar nihil.
Bahkan akun Instagram yang diduga miliknya hanya memiliki nol unggahan, nol diikuti, dan dua pengikut.
Sementara itu, sutradara Hanung Bramantyo mempertanyakan jadwal tayang film animasi Merah Putih One For All di bioskop yang mendapat prioritas.
Film Merah Putih One For All memicu kontroversi karena kualitas animasinya yang dianggap belum layak untuk layar lebar.
Termasuk yang diungkapkan Hanung Bramantyo, seorang sineas paling produktif dan berpengaruh di dunia perfilman Indonesia.
Ia dikenal karena karya-karyanya yang menyentuh isu sosial, budaya, dan agama dengan pendekatan yang berani dan humanis.
Hanung mempertanyakan mengapa Film Merah Putih: One For All mendapatkan jadwal tayang di saat bersamaan ada sekitar 200 film yang masih antre belum tayang.
"Kenapa harus buru-buru tayang? Ironisnya kok bisa dapat tanggal tayang di tengah 200 judul film ngantre tayang," kata Hanung dikutip melalui Instagram Storiesnya, Senin(11/8/2025).
Menurut Hanung, film animasi Merah Putih One For All sebenarnya belum tuntas dibuat.
Kata dia dengan anggaran Rp 6,7 miliar baru pembuatan film animasi baru sampai pada tahap Previs atau kumpulan Storyboard berwarna yang digerakkan sebagai panduan animator.
"Kalau itu yang ditayangkan, sudah pasti penonton akan resisten. Ibarat membangun rumah, belom dipelur semen dan lantainya masih cor-coran kasar," ujar Hanung.
Menurut suami dari artis Zaskia Adya Mecca tersebut anggaran yang dibutuhkan untuk membuat film animasi minimal Rp 30 hingga Rp 40 miliar.
"Itu di luar promosi ya. Budget Rp 7 miliar untuk film animasi, potong pajak 13 persen kisaran Rp 6 miliar, sekalipun tidak dikorupsi hasilnya tetap jelek," kata Hanung.
Tuai Kritik, Produksi Nyaris Rp7 M, Tiketnya Dijual Rp17 Ribu
Film Merah Putih One For All dijadwalkan tayang serentak di bioskop mulai 14 Agustus 2025.
Film ini mengusung misi mulia untuk menyebarkan semangat persatuan melalui petualangan delapan anak dari berbagai suku di Indonesia.
Pada hari kemerdekaan, 17 Agustus 2025, harga tiket film ini bahkan ditawarkan dengan harga spesial, yaitu Rp17.000.
Film Merah Putih One For All menuai kritik tajam karena animasi yang dianggap kaku dan tidak sesuai standar industri.
Cerita dan grafis dari film yang rencananya akan tayang menjelang HUT ke-RI tersebut dianggap jauh di bawah standar film animasi modern padahal sudah menghabiskan anggaran nyaris Rp 7 miliar.
Bahkan tak sedikit membandingkan kualitas film animasi Merah Putih: One For All, jauh di bawah film animasi "Jumbo" yang sukses menggaet lebih dari 10 juta penonton di bioskop, sekaligus tercatat sebagai film animasi terlaris sepanjang masa di Indonesia.
(Tribunnews.com/Willy Widianto)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Manager Koperasi Desa Merah Putih Girimukti Lebak Rogoh Kocek Pribadi Rp5 Miliar, Ini Tujuannya |
![]() |
---|
Pemerintah Siapkan Aturan Soal Koperasi Desa Merah Putih di Lebak Bisa Kelola Tambang 2.500 Hektar |
![]() |
---|
Hari Terakhir, Berikut Syarat dan Tahapan Rekrutmen PMO Koperasi Merah Putih |
![]() |
---|
Segini Besaran Dana Pinjaman untuk 58 Kopdes Merah Putih yang Digulirkan Pemkab Tangerang |
![]() |
---|
Menkop Ferry Apresiasi Koperasi Merah Putih Desa Girimukti di Lebak Sudah Hasilkan Rp 5 Juta/Hari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.