Tragedi Sriwijaya Air

Sajadah Hijau Ditemukan Utuh, Milik YouTuber Faisal Rahman yang Seharusnya Tak Naik Sriwijaya Air

Penulis: Yudhi Maulana A
Editor: Yudhi Maulana A
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penemuan sajadah hijau diduga milik penumpang Sriwijaya Air SJ 182, Faisal Rahman Youtuber asal Pontianak

TRIBUNBANTEN.COM - Meski operasi SAR pencarian korban Sriwijaya Air SJ 182 resmi dihentikan, beragam kisah soal para korban masih terus bergulir.

Yang terbaru, yakni penemuan barang yangdiduga milik korban Sriwijaya Air SJ 182, yakni Faisal Rahman.

Hal itu terungkap lewat postingan video di TikTok milik seorang anggota polisi yang bertugas dalam operasi SAR kemarin.

Akun TikTok bernama @r.awing08 mengunggah video proses pencarian korban Sriwijaya Air SJ 182.

Video itu diunggah pada 12 Januari 2021, dan menjadi perbincangan kembali karena barang yang ditemukan yakni sajadah yang masih utuh.

"Alhamdulillah Evakuasi hari ke 3 menemukan Sejadah yg TDK Hancur masih utuh,Allah maha besar. #fyp #sriwijayaair #brimobuntukindonesia IG Rahmat awing"  tulisnya.

Sajadah hijau tersebut diduga milik Faisal Rahman, hal itu dibuktikan lewat salah satu satu video di Instagram-nya.

Di video itu, Faisal Rahman sedang meng-cover piano lagu Queen-Love of My Life.

Baca juga: Mereka yang Kehilangan Orangtua di Tragedi Sriwijaya Air, Tegar jadi Yatim Piatu Hingga Dimanja Ibu

Baca juga: Putri Perwira TNI Ini Ditemukan Bekat Sikat Gigi, Ibu dan Adiknya Dimakamkan di 1 Liang Lahat

Di sebelahnya, terdapat tampak tumpukan seperti alat solat yakni peci, sarung warna ungu dan sajadah warna hijau.

Sajadah tersebut diduga adalah yang ditemukan petugas saat operasi pencarian.

Banyak netizen yang berpendapat sama, klau sajadah yang ditemukan adalah milik Faisal Rahman.

feri.andriano: Peci dan sarungnya kelak saksi atasmu.. Husnul kotimah fay...

muchliszain : Iyaa..mirip sujadah ijo yg di temukan... Semoga Allah mengampuni sgala dosa dan menerima semua amal mu mas bro....dan ditempatkan ditempat terbaik disisiNya...Aaamin

nurulinayah10 : Sajadah hijau yg ditemukan penyelam kemarin, itu sama dgn sajadah yg di meja fay

rizqisinggih96 : Sajadah nya kak fay.. Warna nya sama dengan yg di temukan sama tim sar

Faisal Rahman Tak Seharusnya Naik Sriwijaya Air

Jenazah youtuber Faisal Rahman (30) teridentifikasi tim Disaster Victim Identification pada Selasa (19/1/2021).

Seminggu Sebelumnya, jenazah sang kakak, Asy Habul Yamin teridentifikasi lewat rekonsiliasi body part korban dengan pencocokan sidik jari dari data e-KTP yang bersangkutan, pada Selasa (12/1/2021).

Keduanya masuk dalam daftar 62 manifes penumpang Sriwijaya Air Sj 182.

Sebenarnya, mereka tak seharusnya menaiki pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak kala itu.

Mereka berdua seharusnya menumpang pesawat Nam Air.

Namun pesawat keduanya kemudian dialihkan.

Baca juga: Jaket Minnie Mouse Masih Utuh di Tengah Serpihan Sriwijaya Air SJ 182, Yumna Masih Belum Ditemukan

Baca juga: CEK FAKTA : Video Diduga Kapten Sriwijaya Air SJ 182 Kapten Afwan Bernyanyi Ternyata Hoax

Dikutip dari Tribunnews.com , Budi Kurniawan, kerabat dekat Faisal dan Asyhabul mengungkapkan, awalnya sahabat karibnya sejak kecil itu bukan penumpang Sriwijaya Air SJ-182, melainkan penumpang pesawat Nam Air.

Seharusnya, Faisal dan Asyhabul berangkat dari Jakarta ke Pontianak pada 9 Januari 2021, pukul 07.00 WIB pagi dengan pesawat Nam Air.

"Ceritanya seharusnya mereka berangkat jam 7 pagi tanggal 9 pakai pesawat Nam Air," ungkap Budi.

Informasi ini diperoleh Budi dari istri Asyahabul Yamin. Hari itu, sekitar pukul 10.00 WIB, istrinya menerima telepon dari suaminya perihal penundaan keberangkatan.

YouTuber Faisal Rahman dikabarkan jadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air. (Instagram @classic_fay)

"(Kata suaminya) pihak maskapai yang memberitahukan bahwa keberangkatan jadi, cuma delay sampai jam 13.00 wib siang. Lalu, pesawatnya dialihkan ke Sriwijaya Air,"

Pesawat Sriwijaya Air Sj-182 dijadwalkan terbang pada pukul 13.25 WIB. Namun, pesawat ternyata baru lepas landas pada 14.36 WIB.

Alasan terjadi delay pada pesawat ini karena saat akan take off pukul 13.25 WIB terjadi hujan deras.

Kini, jenazah Asy Habul Yamin telah diserahkan secara simbolis dari pihak RS Polri ke Manajemen Sriwijaya Air. 

Baca juga: Jarinya Jadi Petunjuk Identitas Indah Halimah Sebagai Penumpang SJ 182, Bayinya Belum Ditemukan

Baca juga: Black Box Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan, Kenali Apa Itu Black Box dan Fungsinya

"Pada sore ini kami pihak DVI RS Polri Kramat Jati akan menyerahkan jenazah atas nama Asy Habul Yamin dari Forensik RS Polri Kramat Jati ke pihak manajemen Sriwijaya Air," kata Anggota Pusdokkes Polri Kombes Rudatin di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (14/1/2021) petang.

Manajemen Sriwijaya Air selanjutnya menyerahkan jenazah ke pihak keluarga. Jenazah Asy Habul Yamin akan dikebumikan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

Pihak keluarga yang masih diselimuti duka belum bisa memberikan keterangan kepada awak media yang hadir di lokasi.

Dipercaya Teruskan Bisnis Keluarga

Asy Habul dan Faisal Rahman berangkat dari Sintang ke Jakarta pada Desember 2020 lalu.

Keduanya disebut rutin ke Jakarta untuk berbelanja pakaian dalam jumlah besar. Baik Faisal dan Asyhabul, keduanya diberikan kepercayaan oleh orangtuanya mengelola bisnis pakaian. Nama tokonya Cahaya Busana Sintang.

“Ke Jakarta karena memang aktivitas keluarga ini kan pebisnis jual beli pakaian,” kata Budi Kurniawan, kerabat dekatnya.

Asyhabul Yamin, sudah mengelola Toko Cahaya Busana sejak tahun 2010. Sementara adiknya, Faisal Yamin, baru beberapa bulan terakhir dipercaya ibunya, Mariati meneruskan bisnis keluarga.

Suasana di RS Polri Sukanto, Jakarta Timur, Kamis (14/1/2021). Rumah Sakit Polri kembali melakukan penyerahan jenazah korban Sriwijaya Air SJ182 ke pihak keluarga. (Tribunnews/Herudin)

Kepergian Faisal ke Jakarta bersama Asyhabul merupakan kali pertama dalam rangka belajar belanja pakaian untuk bisnis keluarga.

“Situasi seperti sekarang, bisnis keluarga dilimpahkan kepada anaknya, terutama yang tua. Asyhabul diminta mengajar dan mendidik adiknya cara belanja pakaian dan segala macam, karena orangtuanya pun mau mengalihkan itu semua ke anaknya. Sebelum natal sudah di sana (Jakarta), memang aktivitas mereka sering ke Jakarta-Pontianak, kadang sebulan di sini, terus ke Jakarta,” cerita Budi. (Tribunnews.com/TribunPontianak)

Berita Terkini