Fyodor Tertitsky, seorang analis asal Korea Utara, mengatakan bahwa kehidupan di Korea Selatan dapat membuat para pembelot merasa terisolasi, dan bukan hanya karena mereka telah memasuki masyarakat yang sangat berbeda. Mereka dipandang oleh banyak orang sebagai "yang lain".
"Anda tidak bisa pulang karena Anda dianggap pengkhianat dan Anda terasingkan dari keluarga atau teman dan lingkungan Anda," kata Tertitsky. "Ini adalah pengalaman yang traumatis terutama jika Anda (terpaksa) melarikan diri."
Ya, faktanya rumput tetangga yang terlihat lebih hijau belum tentu bisa benar-benar dinikmati, bisa jadi malah 'beracun'.
Disclaimer: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul Terpukau 'Rumput' Korea Selatan yang Terlihat Lebih Hijau, Pembelot Korea Utara Malah Alami Trauma Ekstrem Hingga Ingin Habisi Nyawa Sendiri Setelah Berhasil Kabur