Suyanto juga masih belum memutuskan apa kasus ini termasuk pembunuhan karena pihaknya masih harus melakukan penyelidikan lebih dalam lagi.
Penerima Paket Menolak
Sesampainya Bandiman di lokasi yang ia tuju untuk mengantarkan makanan itu, tetapi penerima justru menolak.
Penerima bernama Tomy itu menolak dengan alasan sedang berada di luar kota.
Namun Bandiman terus memaksa agar penerima tetap menerima makanan tersebut atau diberikan ke orang rumahnya.
Tetapi penerima bersikukuh kembali menolak dengan menggunakan alasan lain yaitu tak mengenal nama pengirim.
"Saya tanya, lah ini paket sudah sampai alamatnya bener, nomornya bener kok ndak diterima. Terus bapaknya bilang, udah dibawa kamu saja pak, buat buka puasa," ucap Bandiman.
Akhirnya karena tetap ditolak oleh Tomy dan diminta bawa pulang saja, Bandiman membawa ke rumah sate itu.
Baca juga: Lihat Video Porno di Handphone, Suami Pukul Istri Gunakan Besi Hingga Tewas, Sempat Minum Racun
Racun Diduga dicampur di Bumbu Sate
Bandiman pun menyantap sate itu sebagai menu buka puasa bersama keluarganya.
Bandiman memakan sate bersama anaknya yang lain tak menggunakan bumbu.
Sedangkan istri dan korban memakan sate menggunakan bumbu dan langsung muntah-muntah.
"Pas saya makan itu gak apa-apa. Ternyata racunnya itu ditaruh dibumbunya. Anak saya bilang bumbunya pahit,"
"Dia lalu ke dapur dan sudah muntah-muntah. Istri juga muntah-muntah. Pas tak pastikan anak saya sudah tidak sadarkan diri," jelas Bandiman.
Bandiman yang panik langsung membawa korban ke rumah sakit terdekat.
Sayangnya, nyawa sang anak tak bisa tertolong.
Berdasarkan hasil pemeriksaan rumah sakit, Bandiman menerangkan kalau anaknya meninggal diduga karena mengonsumsi makanan beracun.
"Sudah meninggal pas perjalanan ke rumah sakit. Tapi hasil pemeriksaan di laboratorium itu katanya racunnya lebih kuat dari racun pupuk pertanian," kata Bandiman.
Tanggapan Dokter
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah DIY, dr Joko Murdiyanto belum memastikan lebih lanjut soal dugaan ada indikasi kandungan racun di makanan yang dikonsumsi anak Bandiman.
“Perlu dicek di laboratorium, saya enggak berani berkomentar, ini kasus yang sensitif. Tugas polisi mengamankan itu, cek di laboratorium bahan-bahannya,” ungkap Joko kepada Tribunjogja.com, Senin (26/4/2021).
Joko menyebut memerlukan waktu untuk penyelidikan lebih dalam terkait kandungan yang berada di sate itu.
Serta jika benar ada dugaan racun di dalam sate tersebut, Joko perlu memastikan melalui uji sampel dari sisa makanan.
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Ahli Forensik UGM Ungkap Penyebab Siswa SD di Bantul Meninggal Dunia Setelah Makan Sate , Ciri-ciri Perempuan Misterius Pengirim Paket Sate Maut, Bandiman: Muda Berkulit Putih