Profil Brigadir NP yang Banting Mahasiswa, 12 Tahun Mengabdi dan Kini Kariernya Terancam Terhambat

Penulis: Yudhi Maulana A
Editor: Yudhi Maulana A
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang mahasiswa dibanting oleh polisi saat aksi demo di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Tangerang

Aksi 'smack down' oknum polisi di Tangerang terhadap mahasiswa Tangerang yang sedang menggelar aksi menyita publik  hari ini, Rabu (13/10/2021).

Mahasiwa bernama M. Faris Amrullah (21) langsung kejang-kejang setelah dibanting oleh anggota Brimod Polresta Tangerang, Brigadir NP.

Menanggapi insiden mahasiswa yang dibanting, Kapolda Banten, Irjen Pol Rudy Heriyanto pun turun tangan.

Dalam siaran pers yang diterima TribunBanten.com, Rudy meminta maaf kepada Faris dan juga orangtua.

Rudy Heriyanto bersama Kabidpropam Polda Banten AKBP Nursyah Putra dan Kabidhumas Polda Banten AKBP Shinto Silitonga mengunjungi Polresta Tangerang untuk bertemu secara langsung dengan mahasiswa Faris Amrullah (21) dan orangtuanya pada Rabu malam.

Rudy meminta maaf atas kelakuan anak buahnya saat pengamanan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Tangerang.

Baca juga: Video Detik-Detik Mahasiswa Tangerang Dibanting Hingga Kejang-Kejang, Begini Kondisinya Sekarang

“Atas nama Polda Banten, saya meminta maaf kepada adek Faris dan ayahanda yang mengalami tindakan kekerasan oleh oknum Polresta Tangerang pada saat pengamanan aksi unjuk rasa. Kami pastikan ada sanksi tegas terhadap oknum tersebut yang saat ini sedang dalam pemeriksaan oleh Divisi Propam Polri dan Bidpropam Polda Banten,” kata Rudy.

Dalam foto yang didapat TribunBanten.com, terlihat Brigadir NP memeluk Faris, tanda mereka sudah berdamai.

Brigadir NP juga mencium tangan ayah Faris sembari meminta maaf.

Untuk memastikan kesehatan Faris, Kapolresta Tangerang KBP Wahyu Sri Bintoro bahkan langsung membawa Faris ke Rumah Sakit Harapan Mulia Tigaraksa pada sekitar 15.00 WIB.

“Kami bertanggung jawab penuh atas kesehatan Faris dengan membawa Faris ke rumah sakit untuk pengecekan fisik, dalam, dan torax. Alhamdulillah hasilnya riksa fisik baik, kesadaran composmentis atau sadar penuh dan suhu badan normal. Terhadap Faris telah diberikan obat-obatan dan vitamin,” jelas Wahyu.

Berdasarkan informasi dari personel pengamanan aksi unjuk rasa di lapangan, ketegangan terjadi saat tim negosiator Polresta Tangerang meminta perwakilan mahasiswa untuk bertemu dengan pejabat Kesbangpol Linmas Pemkab Tangerang.

Namun massa aksi meminta hadirnya Bupati Tangerang secara langsung, dan permintaan tersebut tidak dapat dipenuhi karena Bupati Tangerang sedang dalam mengikuti rangkaian kegiatan perayaan HUT ke-389 Kabupaten Tangerang

“Massa aksi mendorong personel pengamanan, dan personel bereaksi dengan mengamankan massa pengunjuk rasa sehingga terjadi ketegangan di lokasi aksi,” terang Wahyu.

Wahyu mengatakan,  terhadap aksi ini dipastikan tidak ada Surat Tanda Pemberitahuan yang dikeluarkan dari Satuan Intelkam Polresta Tangerang, karena wilayah Kabupaten Tangerang masih dalam kondisi PPKM level 3.

Baca juga: Polisi Diduga Banting Mahasiswa saat Demo HUT Kabupaten Tangerang, Kapolres : Akan Ditindak Tegas

Halaman
123

Berita Terkini