TRIBUNBANTEN.COM - Sebanyak 1000 pelayat datang untuk menghadiri upacara pemakaman artis Thailand Tangmo Nida,
Termasuk sang manajer yang ikut menghadiri acara pemakaman Tangmo Nida. Acara tersebut digelar di Gereja Liberty Bangkok di distrik Saphan Sung.
Upacara pemakaman Artis Thailand Tangmo Nida sudah berlangsung sejak 11-13 Maret 2022 yang dimulai pukul 18.30-20.30 waktu setempat.
Melansir dari Bangkok Post, dalam upacara pemakaman Tangmo Nida, tampak dihadiri oleh banyak orang seperti teman, penggemar, dan keluarga Tangmo Nida yang berkumpul untuk acara perpisahan dengan Tangmo Patcharaveerapong.
Baca juga: Artis Thailand Tangmo Nida Beri Pesan Terakhir untuk Sang Kekasih, Begini Isi Pesannya
Upacara pemakaman artis Thailand Tangmo Nida akan berlangsung hingga hari Minggu, dan semua kursi telah dipesan penuh beberapa hari sebelumnya, dengan acara yang disiarkan langsung di akun YouTube dan Facebook gereja.
Diketahui, Gereja Kristen Evangelis dapat menampung tamu dengan jumlah banyak hingga 3000 jiwa, namun karena adanya social distancing, maka hanya diizinkan untuk 1000 pelayat yang boleh hadir.
Manajer Tangmo Nida yang bernama Gatick Juthasuksawat ikut menghadiri upacara pmakaman tersebut.
Saat itu, Gatick tampak menangis ketika hendak meninggalkan Gereja, dan dia menolak saaat diminta berbicara dengan wartawan.
Perkembangan Kasus Kematian Tangmo Nida
Diketahui, pemilik kapal Tanupat “Por” Lerttaweewit dan pengemudi Phaiboon “Robert” Trikanjananun, telah didakwa dengan kelalaian dan mengoperasikan kapal tanpa izin.
Menurut keterangan polisi, Mr Phaiboon, yang bukan seorang pengemudi perahu berpengalaman, mengaku menyebabkan perahu itu oleng, kemudian membuat tangmo jatuh ke laut hingga kematiannya.
Polisi mengatakan mereka tidak menemukan permainan curang tetapi mereka mendapatkan lebih banyak bukti dan sedang menyelidikinya.
Baca juga: Profil Artis Thailand Tangmo Nida Serta Beberapa Dugaan Penyebab Kematiannya di Sungai Chao Phraya
Terdapat beberapa postingan di media sosial bersama komentar dari orang-orang yang menjelaskan teori mereka sendiri tentang apa yang sebenarnya menyebabkan kecelakaan itu.
Letjen Pol Jirapat Phumjit, Komandan Polda Daerah 1, mengatakan bahwa masih belum ada bukti substansial yang menunjukkan kematian itu bukan karena kecelakaan hingga hari Jumat (11/2/2022).
Kepala penyelidik mengatakan polisi sedang menunggu informasi lebih lanjut sebelum mereka menyelesaikan kasus tersebut.