Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Tercatat 62 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Serang pada Januari-Maret 2022.
Pengelola Program DBD Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang, Pipih Saripah, mengatakan dari jumlah kasus itu, lima orang di antaranya meninggal dunia.
"Temuan kasus DBD hampir merata di setiap kecamatan. Meski penanganan sudah intensif, lima pasien yang rata-rata usia anak meninggal," katanya melalui pesan instan, Sabtu (9/4/2022).
Baca juga: Masuk Musim Pancaroba, Warga Lebak Diminta Waspadai Penyakit ISPA, DBD, dan Gangguan Pencernaan
Lima orang yang meninggal dunia itu ada di Kecamatan Kramatwatu satu kasus, Pamarayan satu kasus, Kopo satu kasus, Pontang satu kasus, dan Padarincang satu kasus.
Kramatwatu jadi kecamatan paling banyak dengan sembilan kasus DBD.
Menurut Pipih, ada beberapa faktor, di antaranya, lingkungan yang kotor, banyak jentik nyamuk demam berdarah, dan pergantian musim.
"Adanya kasus DBD ini menunjukkan sebagian masyarakat belum menerapkan pola hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari," ucapnya.
Pipih mengaku Dinkes Kabupaten Serang telah melakukan penanganan DBD, di antaranya penyelidikan epidemiologi untuk memastikan benar atau tidaknya daa kasus.
Selain itu, juga melakukan larvasidasi pemberian bubuk Abate untuk membunuh jentik nyamuk demam berdarah.
"Yang biasa bersarang digenangan dan juga tampunga air," katanya.
Juga fogging yang fokus di daerah kasus dan penyuluhan pada masyarakat juga pemberantasan sarang nyamuk.