Disampaikan Imnah, beberapa warga di tempatnya mengeluh karena TV mereka mati.
Sedangkan mereka belum memiliki STB untuk beralih ke TV digital.
Atas kebijakan itu, dirinya mengaku tidak akan menonton TV terlebih dahulu.
Lantaran belum mampu untuk membeli STB secara mandiri.
"Kalau tidak kebeli STB mah mending tidak nonton TV. Buat jajan anak aja susah, buat makan sehari-hari aja susah," katanya.
Untuk diketahui, Ketua KPID Banten, Haris H. Witharja mendesak pemerintah pusat dan pemenang multipleksing yang memiliki tanggung jawab pembagian STB gratis.
Untuk segera menyalurkan STB gratis itu kepada masyarakat Banten.
Sebab sejauh ini, pembagian STB gratis untuk wilayah Banten I (Serang-Cilegon) Banten II (Pandeglang) dan Banten III (Lebak) baru 20 persen.
"Sekarang kan pembagian STB gratis baru 20 persen di Banten satu, dua dan tiga. Kalo di Tangerang Raya itu masuk Jabodetabek sudah 100 persen," ungkap Haris saat dikantornya, Rabu (2/11/2022).
Baca juga: Siaran TV Analog Jabodetabek Akan Dimatikan 2 November 2022, Perhatikan Informasi Berikut Ini
Sementara untuk secara nasional, lanjut Haris, berdasarkan rilis dari kementerian kominfo.
Saat ini pembagian STB gratis secara nasional baru sekitar 4 persen.
"Makanya kita memohon untuk Banten ini agar disegerakan pembagiannya, karena Banten ini akan terdampak dari ASO Jabodetabek," terangnya.
Haris berharap agar pemerintah tidak berlama-lama dalam menyalurkan STB gratis.
Baca juga: Siaran TV Analog di Jabodetabek Batal Dihentikan per 5 Oktober 2022, Berikut Alasannya
Supaya masyarakat, kata dia, terutama ibu-ibu yang sering menonton sinetron bisa mendapatkan siaran secara digital.
"Soalnya kalo sudah ASO gelap, ilang TV analognya sudah ke siaran digital. Kasian ibu-ibu yang suka nonton sinetron," tukasnya.