Viral Pamflet Lowongan Indomaret Palsu di Ciledug, Puluhan Orang Tertipu, Rela ke Lokasi Sejak Pagi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah pria dan wanita muda di Ciledug, Tangerang, tertipu lowongan kerja Indomaret palsu yang beredar di media sosial.

TRIBUNBANTEN.COM - Sejumlah pria dan wanita muda di Ciledug, Kota Tangerang, tertipu lowongan kerja Indomaret palsu yang beredar di media sosial.

Hal tersebut diketahui dari foto dan video yang diunggah akun Instagram infotangerang.id, Rabu (1/2/2023).

Dalam postingan tersebut tampak segerombolan pria dan wanita mengenakan seragam putih hitam duduk termenung di teras Ruko saat hujan deras.

Baca juga: Waspada, 21 Juta Akun LinkedIn Tawarkan Lowongan Kerja Palsu

Sang perekam video menyebut bahwa pria dan wanita muda itu mulanya membaca pamflet lowongan kerja hoaks yang viral di media sosial.

Sesampainya di lokasi untuk melamar kerja, pihak Indomaret Dian Plaza, Ciledug, Tangerang memastikan bahwa informasi itu berita bohong atau hoaks.

Para pelamar kerja pun lantas meminta pihak Indomaret untuk menindak tegas penyebar pamflet lowongan kerja palsu tersebut.

"Akibat loker hoax para pelamar kerja datang ke Indomaret di Dian Plaza, Ciledug, Kota Tangerang. Rabu (1/2)."

“Mereka datang disaat hujan deras dan terus menunggu sejak pagi karena berdasarkan informasi di sosmed Indomaret Tangerang 2 sedang melakukan rekrutmen karyawan."

"Namun ternyata hoax,” tulis unggahan tersebut.

 
CATAT, Ini 6 Cara Membedakan Lowongan Kerja Palsu dengan yang Asli

Perkembangan zaman membuat arus informasi semakin cepat, termasuk informasi lowongan kerja yang tersebar di media sosial atau website.

Informasi lowongan kerja atau loker yang bereliweran membawa dampak positif kepada masyarakat.

Namun, dibalik itu semua mudahnya informasi loker kerap dimanfaatkan oleh orang tidak bertanggungjawab dengan menebar info loker palsu.

Managing Director JobStreet Indonesia Varun Mehta mengatakan, fenomena lowongan keja palsu ini terjadi karena banyak pihak tak bertanggung jawab yang menyalahgunakan nama besar dari perusahaan dengan tujuan menjebak orang-orang yang sedang mencari pekerjaan.

Biasanya, cara yang digunakan oleh pembuat lowongan kerja palsu adalah menggunakan informasi palsu dari sebuah perusahaan besar atau menciptakan perusahaan fiktif.

Agar terhindar dari lowongan kerja palsu, para pencari kerja perlu mengetahui ciri-ciri lowongan kerja palsu yang beredar di internet.

Lantas, seperti apa ciri-ciri lowongan kerja palsu?

1. Pekerjaan yang ditawarkan terlalu bagus untuk menjadi kenyataan

Lowongan kerja palsu kerap mengimingi calon korbannya dengan gaji yang besar untuk tanggung jawab pekerjaan yang ringan.

Pasalnya, memiliki gaji besar dan pekerjaan yang mudah tentu menjadi impian semua orang.

Dengan menawarkan hal ini, para penipu menjebak para korban yang berharap bisa mendapatkan uang dengan pekerjaan yang mudah.

Meski, biasanya di awal tindak penipuan ini penipu akan meminta sejumlah uang kepada korban.

Umumnya, para korban yang terjebak merupakan pencari kerja yang mencari pekerjaan paruh waktu atau belum memiliki pengalaman kerja yang mumpuni atau bahkan masih baru lulus sekolah.

Untuk itu, jika lowongan kerja yang ditawarkan terlalu bagus untuk menjadi kenyataan lebih baik lupakan saja.

Namun jika masih ragu lowongan kerja itu penipuan atau bukan, Anda bisa mengecek website perusahaan tersebut atau mencari tahu berapa kisaran gaji di pasaran dengan pekerjaan yang sama dengan yang ditawarkan.

2. Perekrut berkomunikasi secara eksklusif melalui media sosial

Jika seorang perekrut menghubungi Anda melalui media sosial, Anda sebaiknya mulai menaruh curiga.

Sebab, perekrut dari perusahaan resmi biasanya berkomunikasi melalui email, telepon, atau aplikasi lowongan kerja, di mana identitas mereka yang sebenarnya ditampilkan.

Beberapa perekrut mungkin mengirim pesan kepada kandidat melalui media sosial sebelum beralih ke sarana komunikasi yang lebih formal seiring berlanjutnya pembicaraan.

3. Perusahaan mengirimkan email yang mencurigakan

Berkomunikasi melalui email memang menjadi hal yang lumrah untuk urusan pekerjaan, begitu pun saat melamar pekerjaan.

Namun perlu diingat, berkomunikasi melalui email tidak secara otomatis membuat perekrut menjadi sah. Bahkan, Anda bisa mengidentifikasi penipuan rekrutmen lowongan pekerjaan berdasarkan isi email.

Apakah pesan tersebut berasal dari alamat email resmi perusahaan?

Jika itu berasal dari alamat email pribadi atau yang tidak terkait dengan perusahaan yang diklaimnya mewakili, maka iklan pekerjaan itu bisa jadi penipuan.

4. Perekrut menanyakan informasi pribadi

Perusahaan yang sesungguhnya hanya tertarik pada informasi dasar yang biasanya tertera di daftar riwayat hidup atau curriculum vitae, seperti pengalaman kerja, latar belakang, pendidikan, dan keahlian.

Mereka tidak akan mungkin menanyakan informasi pribadi calon pekerjanya seperti detail informasi bank, nomor jaminan sosial, password email, dan sebagainya.

Informasi seperti nomor rekening dan nomor jaminan sosial boleh diberikan jika perusahaan sudah mempekerjakan Anda.

Orang-orang yang meminta lebih banyak informasi dari Anda daripada yang biasanya dibutuhkan oleh pemberi kerja mungkin mencari hal lain.

Karena itu, waspadalah terhadap iklan pekerjaan atau tawaran pekerjaan yang membutuhkan detail pribadi yang tidak umum untuk bagikan ke orang lain.

5. Mendapatkan tawaran pekerjaan instan tanpa surat lamaran

Jika seseorang menghubungi Anda secara online dengan tawaran pekerjaan langsung, itu merupakan tanda bahaya yang serius.

Tawaran pekerjaan akan datang setelah proses lamaran kerja yang lengkap, meliputi penyerahan resume dan surat lamaran, penyaringan kandidat yang tepat oleh pemberi kerja, dan wawancara kerja formal.

Tawaran pekerjaan tidak dibagikan secara bebas dan acak kepada siapapun yang memiliki alamat email atau akun media sosial.

6. Perekrut meminta sejumlah uang

Penpipu lowongan kerja palsu dapat mengambil jumlah uang yang banyak dari para pencari kerja.

Mereka meyakinkan korban untuk mengeluarkan uang sebagai bagian dari pekerjaan, dengan janji mendapatkan jumlah yang lebih besar di kemudian hari.

Perusahaan yang meminta uang ini adalah salah satu tanda bahaya terbesar saat melihat iklan pekerjaan atau tawaran pekerjaan.

Jika Anda harus membayar untuk melamar pekerjaan, kemungkinan besar lowongan itu palsu.

Berita Terkini