TRIBUNBANTEN.COM - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto berpeluang maju mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Pernyataan itu disampaikan Pengamat politik Institute for Digital Democracy (IDD) Yogyakarta Bambang Arianto.
Menurut dia, Airlangga dan Anies mempunyai kesamaan yaitu tokoh muda yang mempunyai tingkat elektabilitas bagus.
"Saya lebih cendrung ke Airlangga dan Anies. Karena sama-sama tokoh muda yang memiliki elektabilitas bagus," ujarnya pada Kamis (27/4/2023).
Baca juga: PDIP dan PPP Usung Ganjar Jadi Capres 2024, Demokrat Banten Tetap Dorong AHY Cawapres Anies
Dia menilai tingkat elektabilitas Airlangga Hartarto dan Partai Golkar meningkat menjelang Pemilu 2024.
Dia menjelaskan hal ini tak lepas dari kinerja Airlangga selama menjabat sebagai Menteri Perekonomian.
Sehingga, kata dia, peluang Airlangga maju mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024 cukup besar.
Peluang itu, kata dia, cukup besar jika dibandingkan dipasangkan dengan
Khofifah Indar Parawansa atau Mantan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa
"Tetapi kelemahan Andika bukan anak biologis dari partai sehingga tetap tidak memiliki pamor yang kuat," ujarnya
Airlangga-Anies Usung Misi Keberlanjutan
Pendiri Cyrus Network Hasan Nasbi mengungkapkan, peluang Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Anies Baswedan dipasangkan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 tetap ada pasca Ketua Umum Nasdem Surya Paloh menyambangi kantor DPP Golkar, Rabu (1/2/2023).
Akan tetapi, ia meyakini pasangan itu bakal diusung dengan tema yang bukan perubahan.
Diketahui, Anies adalah bakal calon presiden (capres) Partai Nasdem dan didukung oleh dua partai politik calon mitra koalisi perubahan, yakni Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Kalau misalnya pasang dipasangkan itu ya bisa saja, tapi kan namanya enggak mungkin perubahan," kata Hasan saat dihubungi Kompas.com, Kamis (2/2/2023).
Baca juga: Menakar Peluang Koalisi Besar untuk Pilpres 2024, Airlangga Diyakini Bisa Jadi Tokoh Pemersatu
Sementara itu, tema yang dimungkinkan untuk mengusung pasangan Airlangga-Anies justru keberlanjutan.
Pasalnya, kata Hasan, Partai Golkar dan Partai Nasdem sama-sama pendukung pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) yang memiliki tema besar keberlanjutan.
"Kalau satunya keberlanjutan, satunya perubahan, ya enggak bisa ketemu dong, kan begitu," ujarnya.
Soal Anies Baswedan, menurutnya, lebih cocok disebut sebagai capres keberlanjutan. Sebab, diusung oleh Nasdem yang bagian dari pemerintahan Jokowi saat ini.
"Kalau Nasdem kan gini, jadi Anies itu kan capresnya Nasdem. Kalau capresnya Nasdem harusnya dia lebih cenderung ke keberlanjutan daripada perubahan," kata Hasan.
"Kecuali, Anies capresnya PKS awalnya. Nah, kalau itu bisa tuh (perubahan). Capres perubahan. Jadi, menurut saya, kalau Anies itu capresnya Nasdem, kalau pun nanti dinegosiasi bisa menjadi cawapres, capres, harus nya temanya bukan perubahan. Temanya keberlanjutan," ujarnya lagi.
Nama Airlangga Hartarto dan Anies Baswedan masuk dalam daftar empat nama tokoh yang layak dan menjadi keinginan publik untuk maju sebagai calon presiden dalam pilpres 2024.
Ini berdasarkan hasil survei dari Citra Network Nasional (CNN).
Keempat nama tokoh tersebut, yaitu Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Airlangga Hartarto.
Survei CNN mengunakan metode multistage random sampling dengan jumlah responden sebanyak 2.200 tersebar di 34 Provinsi.
Survei ini memiliki margin of error +/- 2,08 dengan level kepercayaan 95 persen.survei dilaksanakan mulai 8 -20 April 2023.
Survei juga menunjukan jika pemilu digelar hari ini maka Partai Golkar dipilih sebanyak 19,8 persen, Gerindra 16,2 persen, PDIP 15,3 persen.
Demokrat 7,4 persen, PKS 7,1 persen, Nasdem 6,3 persen, PKB 5,3 persen,PPP 4,1 persen, PAN 2,9 persen dan gabungan Parpol lain 4,7 persen tidak memilih 10,9 persen
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengamat Sebut Mungkin Saja Airlangga-Anies Dipasangkan, tapi..."
Observers Say It's Possible to Pair Airlangga-Anies, but...