Laporan Wartawan TribunBanten.com, Engkos Kosasih
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Febrianti merasa ada yang janggal dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) di sebuah sekolah negeri di Tangerang.
Anaknya, AR, yang mendaftar PPDB melalui jalur prestasi non-akademik pada 3 Juli 2023, tiba-tiba namanya hilang.
Padahal, saat awal mendaftar, Febrianti mengaku nama anaknya berada di urutan pertama.
Baca juga: Dindikbud Banten Belum Bisa Pastikan Temua Ribuan Bangku Kosong Usai PPDB 2023 Ditutup
"Namun, pada saat pengumuman pada 7 Juli 2023, nama AR hilang," katanya di Inspektorat Provinsi Banten, Kamis (20/7/2023).
AR mendaftarkan diri ke sekolah itu dengan melampirkan sertifikat juara 3 Pekan Olahraga Tradisional Daerah (Potrada) tingkat Provinsi Banten.
Menurut Febrianti, ada teman AR yang tidak mendaftarkan diri di PPDB, tapi justru diterima di sekolah yang sama.
Ibu berusia 42 tahun ini pun melaporkan kejanggalan tersebut ke Inspektorat Provinsi Banten.
"Saya mempertanyakan itu, bagaimana ya?" katanya.
AR, yang berharap untuk diterima di SMA negeri tersebut, kini kondisinya drop.
"Kondisi mentalnya kasihan. Harapannya bisa diterima di sekolah tersebut," ucap Febrianti.
Plt Inspektorat Provinsi Banten, M Tranggono, mengaku akan menindaklanjuti laporan tersebut dan akan melakukan klarifikasi ke pihak sekolah.
Baca juga: Juara Tapi Tak Lulus SMAN Cerita Runner Up Piala Wali Kota Tangerang Gagal Lolos PPDB Banten 2023
"Saya melihat ini bagian dari perhatian pemerintah," katanya.
5.000-an Bangku Kosong
Hingga Kamis (13/7/2023), kuota PPDB SMA tahun ajaran 2023/2024 di Provinsi Banten belum terisi 100 persen.