TRIBUNBANTEN.COM - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan, pihaknya akan terus menyerang Gaza hingga Hamas kalah.
Ia mengatakan "tidak ada yang bisa menghentikan" Israel untuk melanjutkan perang di Gaza, meski Amerika Serikat (AS) memperingatkan soal pencabutan dukungan terhadap Israel.
"Kami akan melanjutkannya (perang) sampai akhir. Tidak ada pertanyaan sama sekali."
Baca juga: AS Semakin Sendirian, 153 Negara Setujui Resolusi PBB soal Gencatan Senjata di Gaza!
"Saya mengatakan ini karena rasa sakit yang luar biasa, tetapi juga karena tekanan internasional."
"Tidak ada yang bisa menghentikan kami. Kami akan berjuang sampai akhir, sampai (meraih) kemenangan, tidak kurang dari itu," kata Netanyahu dalam pernyataan video yang dirilis oleh kantornya, Rabu (13/12/2023), dikutip dari AFP.
Selain Netanyahu, para pemimpin Israel juga mengatakan mereka berniat melanjutkan perang di Gaza untuk melawan Hamas.
Padahal, Israel mendapat tekanan internasional yang semakin meningkat, termasuk sekutu utamanya, AS.
Sebelumnya, Presiden AS, Joe Biden, telah memberikan peringatakan kepada Israel.
Biden mengancam akan menarik dukungannya terhadap Israel atas "pengeboman tanpa pandang bulu."
Ia juga mendesak Netanyahu untuk mengubah kebijakannya.
"Keamanan Israel bisa saja bergantung pada Amerika Serikat, namun saat ini Israel memilik lebih dari Amerika Serikat."
"Israel memiliki Uni Eropa, memiliki Eropa, dan sebagian besar dunia."
"Namun, mereka mulai kehilangan dukungan tersebut karena pemboman tanpa pandang bulu yang terjadi (di Gaza)," kata Biden dalam pernyataannya untuk kampanye pemilihannya kembali pada 2024, Selasa (12/12/2023), dikutip dari Reuters.
Pernyataan Biden ini merupakan yang paling kritis sejauh ini.
Hal ini sangat kontras dengan dukungan literal dan politisnya terhadap Netanyahu beberapa hari setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel selatan.
AS Sudah Sampaikan Kekhawatirannya
Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional, John Kirby, mengungkapkan AS telah menyampaikan kekhawatirannya pada Israel mengenai semakin banyaknya korban warga sipil di Gaza.
"Kami khawatir," kata Kirbi saat ditanya soal pernyataan Biden terkait ancaman untuk Israel, Rabu, dilansir Al Arabiya.
"Kami telah menyatakan keprihatinan mengenai penuntutan kampanye militer ini, meskipun kami mengakui bahwa Hamas lah yang memulainya," sambung dia.
Baca juga: Sebut Israel Tak akan Pernah Bisa Musnahkan Hamas, Iran Desak Genosida Rakyat Palestina Dihentikan!
Lebih lanjut, Kirby menuturkan Biden telah menyampaikan kekhawatiran itu "secara publik dan pribadi" kepada Netanyahu.
Menurutnya, Israel telah menunjukkan "niat yang jelas" untuk mengurangi korban warga sipil, termasuk melakukan lebih sedikit serangan udara sejak Israel memperluas serangannya setelah gencatan senjata dengan Hamas gagal.
Tetapi, Kirby menambahkan, "Terkadang dalam perang, rencana terbaik tidak terlaksana sesuai keinginan Anda."
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Terancam Kehilangan Dukungan AS, Netanyahu Tegaskan Israel akan Terus Serang Gaza sampai Hamas Kalah