"Sulit untuk tidak mengatakan bahwa hal itu (dilakukan) by intention (dengan niat). Memang disengaja," ucap Halil.
Menurutnya, hal ini jelas merugikan paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud, karena mereka tidak termuat dalam surat suara dalam simulasi pemungutan suara tersebut.
Lebih lanjut, Halili meyakini, KPU dan Bawaslu tak akan menggelar ulang simulasi tersebut. Namun, menurutnya, hal ini tetap harus menjadi atensi mereka. Terlebih di tengah isu netralitas penyelenggara pemilu yang begitu disoroti publik saat ini.
"Saya sangat yakin mereka tidak akan agendakan simulasi ulang. Tapi, ini mesti menjadi perhatian KPU dan Bawaslu, apalagi ditengah sorotan publik atas netralitas penyelenggara Pemilu dalam hajatan elektoral 2024, khususnya Pilpres," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Simulasi Pencoblosan Pilpres Hanya 2 Paslon Disinyalir Disengaja dan Tak Ada Simulasi Ulang