Sebelumnya, Teh Ifah terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur.

Namun begitu, ia sempat vakum dalam dunia politik karena fokus pada kehamilannya yang mengandung anak kembar.

"Saya vakum setelah hamil pertama pada 2015. Saya melahirkan langsung kembar tiga," katanya di kantor TribunBanten.com, Selasa (28/3/2023).

Namun, ketiga bayinya meninggal dunia setelah lahir.

Pada 2016, perempuan kelahiran Balikpapan 23 April 1987 ini kembali hamil.

"Setahun setelahnya, saya kembali melahirkan bayi kembar tiga. Alhamdulillah sampai sekarang sudah besar, cowok dan cewek," ucapnya.

Setelah melahirkan, perempuan berkulit putih ini mencoba berwiraswasta dan menjadi ibu di rumah.

Namun, hasratnya untuk terjun di dunia politik kembali bergairah.

Apalagi, menurut Teh Ifah, harus bergelut di bidang politik untuk mengubah sesuatu menjadi lebih baik.

"Passion saya di bidang politik karena sejak SD sudah dididik ayah saya yang merupakan ketua partai politik," kata anak kelima dari delapan bersaudara ini.

Keinginan maju di dunia politik pun bersambut dengan adanya tawaran untuk menjadi anggota DPR RI dari PDI Perjuangan.

Satu di antara alasannya memilih PDI Perjuangan karena mengidolakan sang ketua umum, Megawati Soekarnoputri.

Bahkan, Teh Ifah bercita-cita ingin seperti putri Presiden Soekarno itu yang tidak hanya menjadi ketua umum partai besar, tetapi juga pernah menjadi Presiden. 

"Ibu Megawati itu cerdasnya luar biasa saat kita bertemu secara langsung," ucapnya.

Setelah melalui penjaringan bakal calon anggota legislatif, Teh Ifah mendapat tugas untuk meraih suara di Banten.