TRIBUNBANTEN.COM - Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Dradjat Prawiranegara mengidentifikasi dan mengautopsi enam korban Kapal Motor (KM) Sri Mariana.
Hingga kini, upaya itu masih berlangsung setelah adanya proses pemeriksaan laboratorium dari Kementerian Kesehatan.
Informasi itu disampaikan Kepala Sub Bagian Hukum Humas dan Kerjasama RSDP, Ai Hadiyani.
"Mengenai hasil dari pemeriksaan laboratorium belum ada update ke kita," ujarnya kepada TribunBanten.com, Selasa, (6/8/2024).
Baca juga: Update Terbaru: Awak Kapal KM Sri Mariana Dikarantina di RS IHC Krakatau Medika Cilegon
Hadiyani menjelaskan, autopsi dilakukan oleh petugas, dengan menggunakan alat pelindung diri (APD).
"Prinsipnya adalah preventif, dikhawatirkan korban memiliki penyakit yang menular," ujarnya.
Hadiyani mengungkapkan, saat ini pihak keluarga sudah datang ke RSDP Banten.
"Perwakilan keluarga dikumpulkan oleh Polisi Perairan dan Udara (polairud) dan sudah datang kesini," ujarnya.
Hadiyani mengaku, belum bisa memastikan penyebab kematian dari keenam jenazah.
"Insyallah besok, hasil autopsinya sudah keluar dan akan kita update," ucapnya.
Adapun mengenai identitas dari jenazah, ia mengatakan berasal dari daerah yang berbeda-beda.
"Dari Banten 2 orang,lalu ada yang dari Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi, dan Bogor masing-masing satu orang," ujarnya.
Selain itu, dari keenam korban, terdapat jenazah yang masih berusia 22 tahun, tambah Hadiyani.
"Usia dari korban itu 22 - 34 tahun," ujarnya.
Berikut adalah informasi mengenai enam jenazah yang berada di RSUD Drajat Prawiranegara.
1. Inisial AM asal Jakarta, usia 29 tahun
2. Inisial R asal Banten, usia 27 tahun
3. Inisial A asal Banten, usia 22 tahun
4. Inisial AP asal Jawa Timur, usia 33 tahun
5. Inisial I asal Sulawesi, usia 34 tahun
6. Inisial R asal Bogor, usia 26 tahun